news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KAI Resmikan Monumen Lokomotif di Stasiun Tawang, Semarang

27 Maret 2019 5:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung berfoto di Monumen Lokomotif D 301 59 usai diresmikan di Polder Stasiun Tawang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung berfoto di Monumen Lokomotif D 301 59 usai diresmikan di Polder Stasiun Tawang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Monumen Lokomotif D 301 59 yang dihiasi dengan dancing fountain akan menjadi daya tarik baru di salah satu sudut kawasan Kota Lama di Kota Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya berada di Polder Stasiun Tawang.
ADVERTISEMENT
Monumen tersebut diresmikan oleh Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro bersama Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu pada Selasa (26/3) malam.
Edi Sukmoro mengatakan keberadaan monumen itu merupakan wujud untuk mengenang beroperasinya lokomotif seri D 301 59 di wilayah kerja perkeretaapian Indonesia mulai tahun 1962.
"Ini kan satu dari 80 lokomotif yang didatangkan dari pabrik Fried Krupp Jerman oleh DKA (Djawatan Kereta Api) untuk melayani kereta api penumpang maupun kereta api barang di wilayah Pulau Jawa pada tahun 1962-1963," kata Edy di lokasi.
Pada masa silam, lokomotif itu dapat melaju hingga kecepatan 50 km/jam. Lokomotif itu dibekali mesin diesel berdaya 340 tenaga kuda.
Saat ini, beberapa unit seri yang sama masih beroperasi untuk keperluan dinas PT KAI. Serta, ada juga yang beroperasi sebagai kereta api wisata di Museum KA Ambarawa.
Direktur Utama PT KAI (Persero), Edi Sukmoro (keempat kanan) berfoto bersama Wakil Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu usai meresmikan Monumen Lokomotif D 301 59 di Polder Stasiun Tawang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
"Sementara untuk yang dijadikan monumen ini, sejak 14 April 2014 lalu sudah dinyatakan tidak siap beroperasi dan mangkrak di emplasemen Depo Lokomotif Semarang Poncol," kata Edi.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut, PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang berinisiatif untuk menjadikannya monumen di Kota Lama. Harapannya monumen itu bisa menjadi ikon baru di Kota Semarang.
"Ini (Stasiun Tawang) jadi yang kedua yang punya monumen lokomotif. Pertama ada di Yogyakarta. Selanjutnya nanti kita rencanakan di Poncol juga akan diberi monumen, supaya lebih cantik," kata Edi.
Selain peresmian monumen lokomotif dan dancing fountain, dalam acara tersebut PT KAI juga meresmikan air minum gratis di Peron Stasiun Tawang.
Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Hevearita G Rahayu --akrab disapa Ita-- menilai keberadaan monumen lokomotif dan dancing fountain menjadi salah satu tambahan amunisi untuk Kota Lama Semarang menuju World Heritage City (WHC) 2020.
ADVERTISEMENT
"Tentunya akan melengkapi dan menambah daya pikat bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Kota Lama, sedikit lagi kita percantik kawasan ini dan insyaallah 2020 bisa kita wujudkan Kota Lama Semarang sebagai WHC oleh Unesco," ujar Ita.