Kakorlantas Polri Siapkan Rekayasa Lalu Lintas saat Nataru

17 Desember 2018 5:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menjelang libur bersama Natal dan tahun baru 2019 (Nataru), Korlantas Polri telah menyiapkan skema pengalihan arus lalu lintas. Polri bersama dengan instansi terkait sudah memetakan sejumlah ruas jalan yang diprediksi berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas.
ADVERTISEMENT
"Kemarin kita sudah melaksanakan rapat di Mabes Polri dan melibatkan semua institusi mulai dari Ditlantas dan Ditsabhara se-Indonesia," kata Kakorlantas Polri Irjen Refdi Andri dalam keterangannya, Senin (17/12).
Refdi menjelaskan, operasi pengamanan Nataru akan dilakukan mulai 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 mendatang. Operasi lalu lintas akan difokuskan pada sejumlah titik jalan yang menjadi sumber kemacetan seperti di daerah Bekasi dan Cikampek.
"Kepadatan utama memang di Jalur Cikampek karena di sana sedang ada tiga pekerjan yaitu tol bertingkat, kereta cepat, dan LRT," ucap Refdi.
Suasana jalan Tol Jakarta-Cikampek yang macet karena proses pembangunan jalur LRT. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalan Tol Jakarta-Cikampek yang macet karena proses pembangunan jalur LRT. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Selain itu Refdi mengungkapkan, jika nanti terjadi kepadatan kendaraan di sekitar jalur itu, pihaknya akan menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow. Korlantas tidak akan menggunakan sistem one way seperti Operasi Ketupat 2018 pada musim Lebaran lalu.
ADVERTISEMENT
"Hal itu sangat mungkin kita lakukan contraflow. Kalau Ketupat kemarin kita lakukan one way, tapi untuk sekarang tidak, hanya contraflow pada ruas tertentu yang sangat mungkin kita lakukan," jelas Refdi.
Refdi memaparkan, Korlantas juga telah berkoordinasi dengan para Asosiasi Jalan Tol untuk mendengarkan dan memberikan saran saat libur Nataru nanti. Terutama untuk mengurai kemacetan dan kejahatanyang terjadi di dalam rest area.
"Kerja sama ini sangat diperlukan, karena rest area merupakan salah satu titik kemacetan saat terjadinya libur panjang, para pengurus harus bisa juga bagaimana menyikapi antrean apabila terjadi kepenuhan di rest area. Ke depan kita juga akan antisipasi kejahatan yang kerap kali terjadi di rest area, jangan lupa terus koordinasi bersama kepala induk PJR di masing-masing wilayah," ujar Refdi.
ADVERTISEMENT