Kamboja Bebaskan 14 Pengkritik Pemerintah

28 Agustus 2018 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penjara (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penjara (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Otoritas Kamboja membebaskan 14 pengkritik pemerintah. Langkah ini sangat mengejutkan, karena pemerintah Kamboja dikenal kerap membungkam kebebasan berpendapat.
ADVERTISEMENT
Diduga pembebasan atas persetujuan Perdana Menteri Hun Sen itu dilakukan demi meredam kritik asing terkait dugaan kecurangan di pemilu Kamboja lalu.
Ke-14 pengkritik pemerintah yang dibebaskan adalah pendukung partai oposisi Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP). Organisasi politik penentang Hun Sen tersebut dibubarkan jelang pemilu lalu.
PM Kamboja Hun Sen (Foto: AFP/Thang Chhin Sothy)
zoom-in-whitePerbesar
PM Kamboja Hun Sen (Foto: AFP/Thang Chhin Sothy)
Mereka dibebaskan dari tahanan di penjara Phnom Penh Sar. Belasan orang itu dipenjara pada 2014 atas kasus pemaksaan dibukanya kembali 'freedom park' yang merupakan satu-satunya tempat demonstrasi di Kamboja.
Mereka dihukum kurungan beragam, dari tujuh sampai maksimal 20 tahun penjara.
Salah seorang dari ke-14 orang itu, Meach Sovannara, mengatakan mereka pantas bebas. Sebab, kasus yang dituduhkan kepadanya dan rekan-rekannya kental motif politik.
Perhitungan suara pemilu di Kamboja (Foto: Dok. CAPDI)
zoom-in-whitePerbesar
Perhitungan suara pemilu di Kamboja (Foto: Dok. CAPDI)
"Kami menunggu lama untuk melihat Kamboja benar-benar menjadi negara dengan prinsip demokrasi dan menghargai HAM," ucap Sovannara seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/8).
ADVERTISEMENT
Kamboja saat ini menjadi perhatian dunia internasional. Bukan cuma karena membubarkan partai oposisi, namun juga disebabkan kemenangan mutlak Partai Hun Sen, Partai Rakyat Kamboja (CCP) di parlemen.
Usai kelompok oposisi dibubarkan, CCP menyapu bersih kursi parlemen.
Kemenangan mutlak CCP dan Hun Sen membuat kelompok oposisi berang. Mereka menyatakan, pemilu Kamboja tidak bebas dan adil, karena Hun Sen menggunakan segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya selama 33 tahun.
Terkait pembebasan 14 orang tersebut, Pemerintah Kamboja masih tutup mulut. Hanya saja, sejak 17 Agustus lalu, sudah ada permintaan pembebasan bagi 23 tahanan politik.