Kampanye Lingkungan di Bali, Kapal Rainbow Warrior Dibuka untuk Umum

14 April 2018 3:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Rainbow Warrior di Bali (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Rainbow Warrior di Bali (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah berlabuh di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada Jumat (13/4), Kapal Rainbow Warrior Greenpeace akan memperkenalkan masyarakat soal isu lingkungan. Greenpeace akan memperkenalkan masyarakat melalui tur yang diadakan di dalam kapal dengan panjang 63 meter, lebar 11 meter, tinggi 54 meter dan 800 GT ini.
ADVERTISEMENT
Tur itu rencananya akan berlangsung dari Sabtu (14/3) hingga Minggu (15/4). Tur di dalam kapal tersebut masuk dalam program Greenpeace yang berjudul 'Jelajah Harmoni Nusantara''.
Sebelum berlabuh di Bali, Kapal Rainbow Warrior telah singgah di Papua, tepatnya Sorong, Manokwari dan Raja Ampat. Malah ada yang menarik, saat kapal singgah di Sorong, tim jelajah Kapal Rainbow Warrior sempat bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang membuat tim Greenpeace terkesan.
Open Boat Rainbow (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Open Boat Rainbow (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Selain itu, Kapten Kapal Hettie Geenen menuturkan akan ada pengalaman menarik yang dialami warga saat mengikuti tur di dalam kapal generasi ketiga ini seperti yang terjadi di Papua.
“Saat open boat di Papua, banyak anak-anak yang datang melihat Rainbow Warrior. Ini menarik sekaligus penting untuk mengedukasi mereka terkait isu lingkungan sedari kecil,” kata Hettie Geenen.
ADVERTISEMENT
Jelajah Harmoni Nusantara merupakan program yang akan berlangsung dari Maret hingga Mei 2018. Selain Papua dan Bali, kapal ini akan berlayar ke Jakarta dan Karimun Jawa.
Open Boat Rainbow (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Open Boat Rainbow (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Tur di dalam Kapal Rainbow Warrior rencananya akan dimulai pukul 09.00 WITA. Sebenarnya, kapal ini berlabuh di Indonesia bukan saja sekali dua kali, namun sudah berkali-kali.
Misalnya Kapal Rainbow Warrior generasi sebelumnya telah menyambangi Nusantara sejak tahun 2004 silam. Kapal itu berlabuh ke Jakarta, Kalimantan dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Kedua pada tahun 2006, Rainbow Warrior mengunjungi Papua. Lalu tahun 2007, Rainbow Warrior berlayar ke Dumai dan pada tahun 2013 dengan kapal terbaru yakni Rainbow Warrior generasi ketiga ini kembali melakukan tur di perairan Indonesia.
Open Boat Rainbow (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Open Boat Rainbow (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Kapal generasi ketiga ini adalah kapal pertama yang dibuat dengan rancangan khusus untuk Greenpeace. Kapal seharga 23 juta euro ini dibuat pada tahun 2011 di Jerman yang kemudian dibawa ke Belanda. Maka tak heran di anjungan kapal terdapat bendera Belanda.
ADVERTISEMENT
Kapal ini sendiri terlahir dari donasi seluruh orang di dunia sebagai bentuk perjuangan kampanye lingkungan untuk seluruh dunia. Saat ini ada 16 kru kapal dan satu orang kapten yang berasal dari 14 negara yang mengoperasikan Rainbow Warrior.
Kapal Rainbow Warrior di Bali (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Rainbow Warrior di Bali (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Dalam satu tahun, Rainbow Warrior generasi ketiga ini berlayar selama 11 bulan untuk melakukan kampanye sekaligus meninjau kawasan-kawasan yang menyuarakan permasalahan lingkungan di tempatnya.
Kapal ini dinamai ‘Rainbow Warrior’ berdasarkan ramalan suku Indian Cree dari Amerika Utara yang berbunyi “Saat bumi sakit dan sekarat, akan ada orang-orang dari berbagai penjuru dunia bangkit seperti Ksatria Pelangi (Warriors of the Rainbow)".
Warna-warni Perjalanan Kapal Ksatria
Rainbow Warrior melakukan perjalanan pertama 29 April 1978, berangkat dari dermaga di London, Inggris.
ADVERTISEMENT
Komposisi para kru terdiri dari 24 awak kapal yang berasal dari 10 negara. Misi pertamanya adalah berlayar ke Islandia, untuk menghadapi program perburuan paus komersial di sana.
Rainbow Warrior punya catatan sejarah panjang dan berwarna dalam mengkampanyekan perubahan positif bagi bumi. Geladaknya telah dikunjungi oleh selebritas, para pemimpin agama, bangsawan, hingga band rock.
Ia telah menantang sistem mapan dan menang, menghadapi para penjahat lingkungan, merelokasi penduduk di Pulau Pasifik Selatan yang terkontaminasi radiasi. Lalu membantu operasi penyelamatan korban Tsunami 2004 di Asia Tenggara termasuk Aceh, melawan perburuan paus ilegal, perang, perubahan iklim dan kejahatan lingkungan lain di seluruh lautan di dunia ini.
Open Boat Rainbow (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Open Boat Rainbow (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Sementara warna kelam yang menjadi bagian dalam perjalanannya yakni tragedi pemboman pada tahun 1985. Tepatnya 10 Juli 1985 saat Kapal Rainbow Warrior milik Greenpeace berlabuh di Auckland, Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Saat itu kapal datang untuk menghadapi rencana uji coba nuklir Prancis di Atoll Moruroa. Agen rahasia Prancis menanam dua bom yang akhirnya meledak dan menenggelamkan Rainbow Warrior. Satu orang awak kapal meninggal dunia dari kejadian tersebut.