Kampus Marak Terpapar Radikalisme, Menristekdikti Kumpulkan Rektor

4 Juni 2018 12:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menristekdikti Mohamad Nasir. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menristekdikti Mohamad Nasir. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tertangkapnya tiga orang terduga teroris di Universitas Riau pada sabtu (2/6) oleh Densus 88 menambah rapor merah bagi institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyebutkan bahwa kasus yang terjadi di Kampus Universitas Riau masih juga bisa terjadi di kampus-kampus lainya. Hal ini kata Nasir sangat dibutuhkan pengawasan dan upaya pencegahan dari pihak kampus.
"Mungkin aksi serupa di Riau. Saya mungkin. Makanya kita harus preventif betul akan muncul lagi dan mungkin akan terjadi,"ujar Nasir di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (4/6).
Ia berencana akan memanggil seluruh Rektor beserta Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) seluruh Indonesia untuk duduk bersama membahas sistem kurikulum, rekrutmen dosen dan mahasiswa hingga pengamanan kampus.
"Nanti tanggal 25 Juni saya akan kumpulkan rektor perguruan tunggi, direktur politeknik dan kopertis akan saya kumpulkan dan bicara detail bagaimana cara sistem pengamanan dalam kampus,"ujar Nasir.
ADVERTISEMENT
Terkait aksi penggeledahan densus 88 di kampus Universitas Riau beberapa waktu yang lalu tersebut pihaknya sudah memanggil rektor yang bersangkutan untuk dimintai keterangan. Dan sejauh ini Kemenristekdikti sedang mendalami kasus tersebut apakah ada unsur kelalaian dari pihak kampus.
"Sudah saya panggil. Soal ini (kelalaian) belum kami pelajari. Kami lagi mengumpulkan data dan informasi karena kampus harus betul-betul bebas dari radikalisme harus bersih tidak boleh lagi,"pungkasnya.