Kantor Berita Turki di Gaza Ikut Diserang Israel, Erdogan Geram

5 Mei 2019 18:09 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Turki, Tayyip Erdogan. Foto: Reuters/Stoyan Nenov
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki, Tayyip Erdogan. Foto: Reuters/Stoyan Nenov
ADVERTISEMENT
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengecam tindakan Israel yang ikut menghantam kantor berita Turki, Anadolu News Agency, di jalur Gaza. Serangan dilancarkan pada Sabtu (4/5), sebagai serangan balasan tentara Hamas --organisasi Islam di Palestina yang membombardir Israel satu hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Kami mengutuk keras serangan Israel terhadap kantor Badan Anadolu di Gaza. Turki dan Badan Anadolu akan terus memberi tahu dunia tentang terorisme dan kekejaman Israel di Gaza dan bagian lain Palestina meskipun ada serangan semacam itu," tulis Erdogan dalam Twitter-nya, dilansir AFP.
Diberitakan Associated Press, Israel turut menyerang roket peluncur Palestina, terowongan, rumah-rumah dan gedung enam lantai yang menampung kantor berita Anadolu. Seluruh staf dievakuasi tak lama setelah Israel melayangkan tembakan peringatan.
Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu menambahkan: "Penargetan kantor Anadolu Agency di Gaza adalah contoh baru dari agresi Israel yang tidak terkendali. Kekerasan Israel terhadap orang tak bersalah tanpa pembedaan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Mereka yang mendukung Israel juga bersalah. Kami akan terus membela perjuangan #Palestinian, bahkan jika sendirian," kata Cavusoglu dalam Twitter.
ADVERTISEMENT
Penghancuran kantor Anadolu ini secara langsung memicu ketegangan baru antara Turki dan Israel. Sebelumnya, Turki telah berulang kali mengkritik kebijakan Israel meski kedua negara memutuskan untuk berdamai pada 2016, mengakhiri konflik oleh penyerbuan Israel ke Gaza yang menewaskan 10 aktivis Turki.
Akibat konflik ini, enam orang tewas, dengan rincian empat warga Palestina dan dua tentara Israel. Tiga korban tewas di antaranya adalah seorang bayi Palestina dan ibunya yang tengah mengandung. Sementara 80 korban luka lainnya dilarikan ke rumah sakit.