Kantor Tabloid Modus Aceh Diteror Bom Molotov

30 Juni 2018 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Tabloid Modus Aceh diteror bom. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Tabloid Modus Aceh diteror bom. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kantor Tabloid Modus Aceh dan Majalah Inspirator di Jalan Teuku Iskandar, Beurawe, Kota Banda Aceh, diteror bom molotov oleh orang tak dikenal. Akibatnya kaca bagian depan kantor pecah.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/6) pukul 04.30 WIB. Pelaku terekam CCTV mendatangi kantor dengan membawa benda diduga bom yang kemudian diletakkan di depan kantor.
“Hasil rekaman CCTV pelaku menggunakan jaket, topi, dan bertubuh kurus pendek menenteng diduga bom. Dia kemudian masuk ke arah kantor. Dan kayaknya sempat membakar bom itu terlebih dahulu. Setelah itu baru ia keluar, berselang beberapa menit langsung meledak,” kata Pimpinan Redaksi Tabloid Modus Aceh, Muhammad Saleh.
Saleh mendapat kabar tentang insiden ledakan bom di kantornya tersebut pukul 09.00 WIB dari karyawannya yang tidur di kantor. “Bisanya saya kalau malam Sabtu memang tidur di kantor. Tapi karena istri sakit saya harus menjaganya,” tuturnya.
Dia menerangkan tidak melihat adanya gerak-gerak orang mencurigakan sebelum kejadian tersebut. Pasalnya, saat ia pulang dari kantor sekitar pukul 02.00 WIB, kondisi di sekeliling kantornya terlihat aman.
ADVERTISEMENT
“Waktu saya pulang itu enggak ada yang aneh. Orang jualan nasi di jalan masih ramai kok,” imbuh Saleh.
Akibat insiden itu, Saleh meminta petugas kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa yang menimpa kantornya. Ia menduga ledakan tersebut terkait dengan pemberitaan.
“Bentuk-bentuk teror seperti ini saya kira biasalah pekerja pers. Dan ini tidak akan menyurutkan kami untuk berhenti karena sudah profesi kami. Akan tetapi, kami meminta ini untuk tetap diusut,” kata dia.
Terlebih, kata dia, selama ini Tabloid Modus Aceh konsisten dengan pemberitaan masalah kasus dugaan proyek Dermaga CT-3 BPKS Sabang pada tahun 2011.
"Edisi sebelumnya soal masalah interplasi BPKS Sabang yang terus bergulir. Mungkin karena kami konsisten dengan isu ini, dugaan saya seperti itu," ungkap Saleh.
ADVERTISEMENT