Kapal Feri Jarak Jauh Bisa Jadi Pilihan Pemudik Lombok - Surabaya

21 Mei 2019 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Momen sunset dari bukit Merese yang ditunggu-tunggu oleh wisatawan. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Momen sunset dari bukit Merese yang ditunggu-tunggu oleh wisatawan. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Transportasi Darat Wilayah XII Provinsi Bali -NTB Kementerian Perhubungan Agung Hartono mengatakan, salah satu opsi angkutan mudik lebaran dapat menggunakan kapal Feri jarak jauh. Kapal Feri jarak jauh ini dapat diakses pemudik dari Lombok menuju Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kapal jarak jauh ini bernama Kapal Feri KM Legundi. Kapal ini memiliki sedikitnya 800 penumpang dan 80 sampai 100 unit kendaraan roda empat. Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, ini beroperasi tiga kali dalam seminggu.
" (Jalur mudik NTB-Surabaya) Cenderung normal saja. karena jalur darat menggunakan long distance fery, kapal Lembar-Surabaya itu 3 kali dalam seminggu sehingga banyak pemudik pakai mobil pribadi dari Lembar mendorong kelancaran di sana. sehingga mengurangi kemacetan di sana, Lembar-Padangbai maupun Ketapang-Gilimanuk," kata Agung di Denpasar, Selasa (21/5).
Agung mengatakan, Kapal Legundi ini dapat menempuh selama 19 hingga 20 jam dari Pelabuhan Lembar, Lombok menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Mudik lewat kapal ini dinilai dapat mengefisiensikan waktu pemudik dibanding lewat kapal biasa yang harus menyeberang dua kali. Yakni, dari Pelabuhan Lembar ke Pelabuhan Gilimanuk, lalu ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
"Tergantung pola perjalanannya kalau misal Surabaya dan sekitarnya sampai (tujuan akhir via darat) ke Jateng itu lebih pasti tidak menghadapi kemacetan di sepanjang jalan. Tidak capek mengemudi, tidak antre di beberapa penyeberangan, kalau lewat jalur darat ada dua kali nyeberang ke Bali dan Jawa," kata dia
Meski tak menyebut angka, Agung mengklaim, mudik menggunakan kapal feri jarak jauh ini lumayan diminati pada masa lebaran. Jumlah operasional kapal juga tidak ditambah.
"Cukup ramai, padat, Apalagi saat musim lebaran harus pesan jauh, yang jelas masyarakat yang mau mudik harus reservasi ada juga yang langsung main seketika," kata dia.