Kapal Nelayan Berbendera Singapura Ditangkap di Selat Philip

Kapal nelayan berbendera Singapur ditangkap (Foto: Dok. Dispenmaba)

Kapal TNI AL, KRI Sigurot-864, menangkap sebuah kapal nelayan berbendera Singapura di perairan Indonesia. Kapal tersebut diduga melakukan pemalsuan dokumen pelayaran.

Komandan Gugus Keamanan Laut Wilayah Barat (Danguskamlabar) Laksamana Pertama TNI Bambang Irawanto mengatakan, penangkapan kapal nelayan MV Sunrise Glory terjadi pada Rabu (7/2) dini hari di Selat Philip, perbatasan Singapura dan Batam.

Saat itu KRI Sigurot-864 yang melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI–Singapura 2018 BKO Guskamlabar di perairan Selat Singapura, mendeteksi adanya kapal nelayan berbendera Singapura. Kapal tersebut melintas di luar jalur pelayaran dan memasuki wilayah perairan Indonesia.

Kapal nelayan berbendera Singapur ditangkap (Foto: Dok. Dispenmaba)

“Atas dasar kecurigaan tersebut, maka Komandan KRI melaksanakan prosedur Pengejaran, Penangkapan, dan Penyelidikan (Jarkaplid) serta pemeriksaan terhadap kapal itu,” ujar Bambang, dalam keterangannya, Kamis (8/2).

Saat diperiksa, kapal tersebut membawa empat orang Anak Buah Kapal (ABK) berkewarganegaraan Taiwan. Namun, dokumen kapal tersebut seluruhnya berasal dari Indonesia. Kapal tersebut rencananya akan digunakan untuk menangkap ikan di Taiwan.

“Sesuai informasi dari Nakhoda bahwa kapal tersebut berlayar dari Malaysia menuju Taiwan, namun setelah dicocokkan dengan dokumen Port Clearance yang ada menunjukkan bahwa kapal tersebut berlayar dari Malaysia menuju Thailand,” tambahnya.

Kapal tersebut juga berlayar tanpa dokumen asli. Nahkoda kapal hanya bisa menunjukan fotokopi dokumen kapal saat diperiksa petugas.

“Atas dasar dugaan pelanggaran tersebut, maka MV Sunrise Glory dikawal oleh KRI Sigurot-864 menuju Pelabuhan Batu Ampar, Batam. Kami akan lakukan pemeriksaan lebih lanjut di Lanal Batam,” tutupnya.