Kapitra Sambangi Polda Metro Minta Izin Gelar Reuni 212 Tandingan

28 November 2018 15:42 WIB
Kapitra Ampera. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapitra Ampera. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Caleg PDIP Kapitra Ampera menyayangkan wacana Presidium Alumni (PA) 212 yang ingin menggelar aksi reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12). Menurutnya acara reuni 212 kali ini sudah melenceng jauh dari khittah.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat banyak kejanggalan dan keanehan dari reuni 212 kali ini. Menurut kami, ini sudah keluar dari konsep dan esensi," kata Kapitra saat mengunjungi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (28/11).
Menurutnya, aksi reuni 212 nanti lebih condong untuk merayakan tindak kejahatan yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama (Ahok) tentang penistaan agama. Ia menyayangkan jika aksi itu tetap digelar.
"Bagi kami, reuni 212 tidak lebih dari pada merayakan kejahatan orang lain yang lagi menjalani hukuman atas kejahatan yang ia lakukan. Itu terlalu kejam bagi kami," ucap Kapitra.
"Kami melihat seakan Islam penuh dendam dan amarah, bagaimana perasaan orang itu dan anaknya jika setiap tahun kejahatan bapaknya dirayakan? Bukannya kita jadikan untuk memaafkan dan menebar kebaikan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kaptira melihat aksi reuni 212 nanti sarat akan usur politis sebab mengarah kepada dukungan kepada capres tertentu. Hal itu menurutnya sudah termasuk dalam kampanye terselubung.
"Bahwa panitia pelaksana reuni 212 itu mayoritas timses 02, dan kita lihat itu kampanye terselubung. Meski Prabowo-Sandi tidak datang, sudah terlihat itu memihak. Jadi konteks 212 yang dulu melawan penistaan agama sudah selesai. Sebab proses hukum sudah dilakukan," ujarnya.
Jika aksi reuni 212 nanti tetap dilaksanakan, Kapitra bersama dengan Forum Silaturahmi Aktivis 212 berencana akan membuat aksi tandingan untuk menghadapi aksi itu. Ia mengaklaim acara itu akan dihadiri sekitar dua hingga empat juta orang.
"Kami dari Forum Silaturahmi Aktivis 212 akan membuat aksi tandingan. Kami akan buat aksi kontemplasi pencerahan anak bangsa 212 di tempat dan waktu yang sama dengan reuni 212. Kami sudah mengirimkan surat izin pemberitahuan ke Dirintelkam Polda Metro Jaya kita harap polisi dapat mengizinkan acara yang kami ajukan," beber Kapitra.
ADVERTISEMENT
Kapitra juga tidak khawatir aksi tandingan itu akan berbenturan dengan reuni 212. Sebab menurutnya aksi 212 ini milik bersama bukan milik golongan tertentu.
"Nanti acara jika diizinkan kita akan mulai sejak pukul 03.00 WIB, kita akan isi dengan zikir, tabligh, dan istigasah, serta dihadiri oleh beberapa tokoh agama. Prinsipnya 212 itu milik bersama, kita kenal semua dan tidak mungkin kita berbenturan nanti," pungkas Kapitra.