Kapitra Soal Imbauan Rizieq Tak Pilih Partai Pro Ahok: Terlalu Kejam

3 Desember 2018 17:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar dari udara suasana Reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar dari udara suasana Reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Caleg PDIP Kapitra Ampera angkat bicara terkait seruan Rizieq Syihab yang mengajak umat Islam agar tak memilih partai pengusung Ahok di Pilgub DKI lalu. Kapitra yang pernah menjadi pengacara imam besar FPI itu menyayangkan pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kapitra menyebut imbauan tersebut berlebihan. Sebab, Ahok telah divonis bersalah dan sedang menjalani hukuman.
"Terlalu kejam ya secara sosiologi antropologi ini orang sedang menjalani hukuman, masa merayakan kejahatan orang setiap tahun, enggak pakai hati kita," kata Kapitra di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/12).
"Bagaimana kata keluarganya, anak-anaknya, katakanlah dia pernah salah, dan kesalahan itu sedang ditebusnya. Lalu konteksnya dulu 2016 kan itu. Masa kita rayakan itu, saya enggak habis pikir tuh, common sense (akal sehat) saya enggak bisa terima," sambungnya.
Habib Rizieq berdoa di tengah Aksi 212 Pada 21 Februari 2017. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Rizieq berdoa di tengah Aksi 212 Pada 21 Februari 2017. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Kapitra menjelaskan, menurutnya apa yang dikatakan Rizieq tak memiliki indikator yang jelas sebagai partai pendukung penista agama.
"Enggak bisa generalisasi begitu, pendukung apa yang didukung. Ini kan tidak ada indikator yang jelas, standardisasi, ini pendukung, penista ini, dan ini, enggak ada indikatornya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kapitra menantang balik Rizieq, ia menantikan apakah masyarakat akan memilihnya sebagai wakil rakyat apa tidak. Sebagaimana diketahui Kapitra sendiri merupakan calon anggota legislatif dari PDIP untuk daerah pemilih II provinsi Riau.
"Saya saja di PDIP, ya toh. Enggak ada apa-apa. Saya caleg di PDIP, kita lihat, buktikan dipilih apa enggak. Ya toh," tutupnya.
Sebelumnya, Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab turut memberikan sambutan di reuni 212 dalam sebuah rekaman suara. Rizieq menyerukan agar jemaah tidak memilih caleg maupun capres yang diusung oleh partai penista agama.
"Gaungkan pelosok tanah air Indonesia. Oleh karena itu, karenanya kami nyatakan tanpa sedikit pun keraguan pada detik ini Reuni 212 bahwasanya di Pilpres Pileg 2019 haram kita memilih capres dan caleg partai pendukung penista agama. Haram kita memilih capres dan caleg diusung pendukung penista agama," ujar Rizieq dalam pidato yang disampaikan dari Makkah, Minggu (2/12).
Kapitra Ampera di Posko Cemara. (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapitra Ampera di Posko Cemara. (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT