Kapolda Jateng: Bomber Sukoharjo Beli Bahan Bom Pakai Duit Orang Tua
ADVERTISEMENT
Di tengah perawatan di RS Bhayangkara Semarang, terduga pelaku bom Pos Polisi di Sukoharjo , Rofik Asharudin, tetap dimintai keterangan oleh polisi. Salah satunya mengenai bagaimana ia membeli bahan-bahan untuk membuat bom.
ADVERTISEMENT
Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Rycko Amelza Dahnil, mengatakan dari hasil pemeriksaan, Rofik mengaku membeli bom dari uang orang tuanya.
"Dia minta uang sama ibunya untuk beli peralatan (membuat bom). Itu dicicil dia," ujar Rycko kepada wartawan, Rabu (5/6).
Dari uang pemberian orang tua itu, kata Rycko, Rofik membeli bahan-bahan bom, salah satunya black powder.
Dari hasil pemeriksaan, Rofik juga tak asal saat ingin meledakkan diri di Pos Polisi. Sebab sejak awal Rofik memang telah menargetkan menyerang polisi. Hal itu setelah ia berbaiat kepada ISIS pimpinan Abu Bakr) al-Baghdadi sejak 2018.
"Bahwa yang bersangkutan ini memiliki motivasi untuk melakukan, karena ingin melaksanakan perintah jihad sebagaimana diperintahkan oleh orang yang dianggap Imam oleh dirinya, dari versi al-Baghdadi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada Senin (3/6) malam, Rofik melakukan aksi bom bunuh diri di Pospol Tugu Kartasura, Sukoharjo.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja, Rofik mengalami luka berat akibat ledakan bom itu. Saat ini ia menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.