Kapolda Papua Sebut KKB yang Resahkan Warga di Ilaga Berpindah Tempat

9 Oktober 2019 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw bertemu dengan para pengungsi di sekitar Sentani, Papua, Selasa (1/10/2019). Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw bertemu dengan para pengungsi di sekitar Sentani, Papua, Selasa (1/10/2019). Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, kelompok bersenjata yang sempat beraksi di Ilaga, Kabupaten Puncak, telah berpindah tempat dan tidak lagi berada di wilayah itu.
ADVERTISEMENT
Menurut Paulus, aparat keamanan TNI/Polri mengantisipasi informasi pergerakan kelompok bersenjata tersebut agar tidak meneror wilayah lain setelah keluar dari Kabupaten Puncak.
"Mereka mau pindah ke tempat lain. Nah, berpindah ke tempat lain itu lah yang kami mau rapatkan. Kami tetap mengantisipasi pergerakan kelompok ini," kata Paulus di Timika, Rabu (9/10).
Bupati Puncak Willem Wandik, kata Paulus, telah berupaya melakukan komunikasi dengan kelompok bersenjata itu. Komunikasi dilakukan untuk mengorek motif mereka melakukan serangan di Ilaga.
Dari upaya pendekatan yang dilakukan, Bupati Wandik menerima informasi mereka melakukan serangan atas desakan dari internal. Tujuannya adalah membuat aksi serentak agar dilihat dunia pada momentum Sidang Umum PBB pada September 2019.
"Kelompok ini mendapat tekanan, kok mereka diam saja, sementara Wamena sudah berdarah-darah, Jayapura sudah berdarah-darah, kenapa Ilaga diam saja," kata Paulus.
ADVERTISEMENT
Karena itu, sayap militer kelompok kriminal kemudian sempat masuk ke Ilaga lalu membakar beberapa rumah penduduk, honai, dan gedung sekolah tua yang sudah tidak digunakan.
Tidak hanya itu, mereka sempat melepaskan tembakan di area perkotaan dan membuat warga Ilaga ketakutan hingga terpaksa eksodus mengamankan diri ke Timika.
Sebelumnya pada Kamis (26/9), kelompok bersenjata menembak mati dua tukang ojek di sekitar jembatan gantung muara, Kampung Amunggi, Distrik Ilaga.
Dua hari berikutnya, Sabtu (28/9), mereka kembali menembak mati Caharuddin (25), penjaga kios di ujung Bandara Ilaga, Kampung Aminggaru, Distrik Omukia.
"Setelah beraksi, mereka bakar batu dan nyatakan kepada Bupati Puncak (Willem Wandik) bahwa mereka tidak mau lagi ganggu Ilaga. Kita lihat saja nanti perkembangannya," kata Paulus.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Ilaga Iptu Manase Sayori mengatakan, pelaku penembakan dan pembakaran di Ilaga teridentifikasi dari kelompok Yambi dan Sinak di bawah pimpinan Yambi Mayu dan Militer Murib.
Militer Murib, salah satu pentolan kelompok kriminal di pegunungan tengah Papua sempat membuat pernyataan bahwa mereka yang melakukan penembakan terhadap dua tukang ojek.
"Kelompok Yambi sifatnya seperti itu melakukan penyerangan. Tapi kami TNI/Polri bergerak cepat mengambil sikap, karena Kabupaten Puncak ini tidak boleh terganggu, semua aktivitas harus berjalan kembali," kata Sayori.