Kapolda Sumut: Kompol Fahrizal Diduga Stres karena 'Ngelmu'

24 April 2018 18:34 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpauw  (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpauw (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan Wakapolres Lombok Tengah Kompol Fahrizal saat ini masih menjalani observasi kejiwaan oleh RSJ Medan. Fahrizal yang menembak adik iparnya, Jumingan (33), hingga tewas ini diketahui pernah pernah belajar ilmu spiritual.
ADVERTISEMENT
"Kemungkinan besar (stres) karena pernah belajar ilmu (tertentu), berguru dulu," ujar Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpauw saat dimintai konfirmasi, Selasa (24/4).
Kompol Fahrizal yang tembak adik ipar. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kompol Fahrizal yang tembak adik ipar. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
Namun, Paulus tidak membeberkan ilmu apa yang dipelajari oleh Fahrizal sehingga tidak bisa mengendalikan diri dan menembak adik iparnya sendiri, Jumingan.
Fahrizal sampai saat ini memang belum dipecat sebagai anggota Polri. Ia masih diobservasi oleh para psikolog dan ahli kejiwaan.
"Masih dalam proses. Artinya kalau dengan pengaruh jiwa menjadi bahan pertimbangan," katanya.
Sebelumnya, penyidik Ditreskrimum Polda Sumatera Utara menemukan informasi bahwa Fahrizal menembak mati Jumingan, setelah ada bisikan gaib ke telinga sebelah kanannya.
"Bisikan tersebut berdasarkan keterangan tersangka. Ini jahat tembak saja," ujar Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Rina Sari Ginting.
ADVERTISEMENT
Rina mengatakan, untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka, polisi telah memeriksa kondisi kejiwaan Fahrizal, melalui tes kejiwaan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory). Namun, Rina tak menjelaskan hasil pemeriksaan kejiwaan Fahrizal.
"Pemeriksaan tersangka Fahrizal dilaksanakan di sebuah ruangan Reskrimum Polda Sumatera Utara, Jumat (6/4)," ujarnya.