Kapolri Bersyukur Yasonna Jadi Guru Besar PTIK: Akademisi dan Praktisi

11 September 2019 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kiri) dalam rapat senat terbuka dalam rangka pengukuhan guru besar STIK Lemdiklat Polri, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (ketiga kanan) di Aula PTIK, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kiri) dalam rapat senat terbuka dalam rangka pengukuhan guru besar STIK Lemdiklat Polri, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (ketiga kanan) di Aula PTIK, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menkumham, Yasonna Laoly, baru saja dikukuhkan sebagai Guru Besar Kriminologi Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian/Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK). Usai dikukuhkan melalui sidang senat terbuka, Kapolri menyampaikan ucapan selamat atas capaian ini.
ADVERTISEMENT
"Sungguh segenap civitas akademika STIK/PTIK merasa bangga dan bahagia dengan hadirnya guru besar baru, yang sekarang menjabat sebagai menteri," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
Rapat senat terbuka dalam rangka pengukuhan guru besar STIK Lemdiklat Polri, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (tengah) di Aula PTIK, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Tito mengapresiasi, orasi ilmiah dari Yasonna yang menyinggung cyber bullying sepanjang proses pemilu presiden, legislatif, dan kepala daerah. Menurutnya, isu yang Yasonna angkat pada orasi ilmiah sangat relevan dengan yang terjadi belakangan ini.
"Materi orasi ilmiah benar-benar update dan problem nyata bangsa saat ini. Yakni dampak cyber bully kampanye pemilu di era 5.0," ucap Tito.
Rapat senat terbuka dalam rangka pengukuhan guru besar STIK Lemdiklat Polri, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly di Aula PTIK, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Kehadiran Yasonna diharap bisa menyempurnakan pandangan dari Joseph Stykos, yang memiliki teori tentang kebijakan publik yang dikutip Tito pada sambutanya.
"Jika teori tanpa kebijakan untuk akademi, menara gading. Sebaliknya kebijakan tanpa teori kuat itu untung-untungan. Kita beruntung guru besar bukan hanya akademisi, tapi beliau praktisi. Sehingga kebijakan yang beliau buat, dilandaskan teori," kata Tito.
ADVERTISEMENT
Tito berharap, pengukuhan Yasonna sebagai guru besar bisa menyumbang ilmu bagi bangsa dan negara, khususnya kepolisian.