Kapolri: Bom yang Meledak di Pasuruan Peringatan dari Allah SWT

6 Juli 2018 17:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kapolri Tito Karnavian. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan penjelasan mengenai ledakan bom ikan berdaya ledak rendah yang meledak di Jl Pepaya RT 01/01 Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, pada 6 Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Kapolri menilai, bom yang meledak secara tak sengaja itu merupakan peringatan dari Tuhan agar masyarakat tak gegabah melakukan aksi radikal.
"Ini juga menjadikan, saya kira sahabat-sahabat saudara-saudara kita, sadarlah ini sudah dua kali. Saya kira ini indikator peristiwa bom Surabaya, Sidoarjo, lagi dirakit meledak sendiri. Bapaknya, suaminya, anaknya meninggal. Artinya Tuhan Allah Subhanahu Wataala tidak merestui kedua peristiwa ini," ujar Tito di ICE BSD Tangerang, Banten, Jumat (7/6).
Tito masih ingat kengerian yang terjadi ketika bom bunuh diri terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu. Satu keluarga tewas akibat pemahaman agama yang salah.
"Yang di Polresta Surabaya lima orang, bapak, ibu, anak bayinya, anak 8 tahun, di depan motor dua, di belakang dua orang, dua motor di belakang," kata Tito.
ADVERTISEMENT
Meski banyak yang tewas, namun masih ada yang selamat, yakni seorang anak pelaku yang melakukan bom bunuh diri di depan Mapolrestabes Surabaya. Tito menilai, hal itu sebagai peringatan dari Tuhan, sudah sepatutnya anak tak berdosa diikutsertakan dalam aksi radikal.
"Satu orang satu keluarga meninggal, tapi anak kecil ini terlempar dan selamat, menunjukkan apalagi kita, Tuhan Allah Subhanahu Wataala tidak menghendaki anak yang tidak berdosa dibawa-bawa," jelas Tito.
Kapolri juga menegaskan kekeliruan tulisan Aman Abdurrahman, terpidana bom terorisme yang kini sudah divonis mati. Tito ingin masyarakat dapat memilah mana paham yang bisa diikuti, dan mana yang harus ditinggalkan.
"Aman Abdurrahman memuat tulisan bahwa nggak benar. Dan ketiga, ini (Bom Pasuruan) punya niat buruk mau mengganggu TPS enggak jadi, akhirnya bomnya dipakai main-main anaknya meledak. Ini juga peringatan dari Allah Subhanallah Wataala," ucap Tito.
ADVERTISEMENT