Kapolri Copot Kapolres Tak Bisa Ungkap Begal: Berarti Tak Bisa Kerja

4 Juli 2018 14:45 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tito Karnavian sambangi korban KM Sinar Bangun. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tito Karnavian sambangi korban KM Sinar Bangun. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan tak main-main dengan aksi kejahatan jalanan seperti begal dan jambret. Para kapolres hingga kapolda sudah diingatkan untuk menggelar operasi. Bila tak bisa mengungkap kasus, para kapolres akan dicopot.
ADVERTISEMENT
"Kalau misalnya dalam 1 bulan ini ada kejadian enggak terungkap ya ganti lah. Ganti kapolres, Dirserse, kasat serse. Berarti dia enggak bisa kerja. Ditawarkan kepada yang mau, yang bisa kerja," ujar Tito di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (4/7).
Tito mengatakan, akan ada analisis dan evaluasi rutin setiap minggu selama bulan Juli. Tujuannya untuk memantau perkembangan pengungkapan kasus begal yang muncul di berbagai wilayah.
"Operasi ini akan menjadi patokan untuk reward and punishment," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Tito juga menyebut ada 4 daerah yang menjadi perhatian utama dalam penanggulangan aksi kejahatan jalanan, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Selatan. Hal ini juga berkaitan dengan perhelatan Asian Games pada Agustus 2018.
ADVERTISEMENT
"Conditioning sebelum Asian Games, prioritas 4 wilayah DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Banten, dan Jawa Barat. Kapoldanya sudah saya perintahkan untuk melakukan operasi mandiri kewilayahan, tapi nanti di anev (analisis dan evaluasi). Mabes Polri di luar 4 polda ini yang lain pun saya minta perintahkan secara masif lakukan operasi kejahatan jalanan," ujar Tito.
Sebelumnya, sejumlah kasus pembegalan terjadi di beberapa daerah, terutama di Jakarta. Baru-baru ini seorang wanita penumpang ojek online bernama Warsilah tewas setelah berusaha mempertahankan tasnya dari upaya pembegalan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Selain itu, Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin menjadi korban begal di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.