Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Kapolri Duga Ada Unsur Politik pada Serangan Pesawat di Papua
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menduga peristiwa penembakan pesawat Trigana Air oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Bandara Kenyam, Nduga, Papua memiliki unsur politik. Bisa saja, kelompok ini dimanfaatkan oleh kekuatan politik atau menggunakan momen politik.
ADVERTISEMENT
"KKB ini sering dimanfaatkan atau memanfaatkan situasi pilkada. Ada kecenderungan kelompok tertentu memanfaatkan KKB agar mereka melakukan intimidasi masyarakat untuk pilih pasangan tertentu," ungkap Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/6).
Namun, Tito tidak mau mengungkap lebih jauh indikasi politik yang melibatkan kelompok separatis ini.
Tito memastikan, pihaknya bersama dengan TNI akan terus mengamankan lokasi. Saat ini, ada 114 anggota Polri-TNI yang bersiaga melawan serangan kelompok itu.
"Tapi, kami enggak mundur. Kami akan kirim pasukan lagi, kami enggak akan kalah untuk menjamin proses demokrasi berjalan," ujar Tito.
Tito menilai, kelompok separatis ini sebenarnya mudah untuk diidentifikasi. Mengingat, Kenyam dan Nduga terbilang kecil. Ia memastikan, Polri dan TNI terus memburu kelompok ini. Dia juga belum bisa memastikan kelompok ini berkaitan dengan petahana atau tidak.
ADVERTISEMENT
"Belum tahu, kalau dia sudah ketangkep, dia ngomong, baru kita tahu kan. Ini lagi dikejar anggota TNI-Polri," ucap dia.
Penembakan itu terjadi di Bandara Kenyam pada Senin (25/6) pukul 09.45 WIB. Pesawat Trigana Air ditembaki KKSB. Akibat penembakan ini, pilot yang membawa 15 anggota Brimob mengalami luka di bagian punggung.
Selain itu, kelompok ini menyerang pemukiman warga. Tiga orang warga tewas dan dua orang lainnya mengalami luka termasuk anak-anak.