Kapolri: Fenomena Bomber Wanita Baru Kali Ini yang Berhasil

14 Mei 2018 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Tito Karnavian. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pelaku teror bom yang terjadi di Indonesia bukan saja dilakukan oleh laki-laki. Wanita pun turut ambil peran dalam teror bom. Salah satunya adalah dalam teror bom di Surabaya pada Minggu (14/5).
ADVERTISEMENT
Salah satu pelaku adalah seorang wanita bernama Puji Kuswati. Ia adalah salah satu bomber yang beraksi di salah satu gereja di Surabaya, Jawa Timur. Dalam aksinya, Puji membawa serta dua anak perempuannya.
Menurut Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, fenomena bomber wanita sebenarnya sudah tidak asing lagi di Indonesia. Namun ketika itu rencana aksi teror itu berhasil digagalkan oleh kepolisian.
"Fenomena bom bunuh diri wanita ini juga bukan yang pertama, tapi ini yang berhasil. Kenapa, sebelumnya tahun lalu Polri juga sudah berhasil hentikan dan cegah serangan bom bunuh diri oleh kelompok saudari Novi," kata Tito Karnavian di Polda Jatim, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5).
Menurut Tito, kala itu Novi sedang berupaya menyerang Istana Kepresidenan di Jakarta. Namun Novi yang sedang dalam kondisi hamil itu berhasil ditangkap.
ADVERTISEMENT
"Yang dari Jawa Barat, dia (Novi) akan berusaha serang istana di Jakarta, tapi berhasil ditangkap dalam keadaan hamil, mau bunuh diri dan kemudian dibawa ke Mako Brimob. Setelah di Mako beberapa bulan kemudian yang bersangkutan melahirkan bayi," lanjut dia.
Bomber perempuan di gereja di Surabaya (Foto: Dokumentasi Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bomber perempuan di gereja di Surabaya (Foto: Dokumentasi Istimewa)
Tito Karnavian menjelaskan, setelah melahirkan, anggota polisi bernama Iptu Sulastri ikut mengurus bayi Novi. Namun ternyata kebaikan Sulastri tidak digubris. Sulastri menjadi korban kekerasan para tahanan pada saat terjadi kerusuhan di Mako Brimob. Beruntung, ia berhasil menyelamatkan diri dari kerusuhan tersebut dan hanya mengalami luka saja.
"Ibu Sulastri anggota Polri yang dipukuli. Sehingga dia (Novi) juga ditahan di rutan itu dan ini fenomena serangan bunuh diri oleh wanita bukan yang pertama di dunia," ucap Tito Karnavian.
ADVERTISEMENT
Tito menambahkan bahwa di Sri Lanka bom bunuh diri yang melibatkan wanita juga pernah terjadi. Ia menyebut pada beberapa laman yang menjadi rujukan para teroris serta di buku panduan mereka juga termuat tentang keterlibatan wanita dalam aksi bom bunuh diri.
"Juga fenomena gunakan anak-anak ini baru pertama kali di Indoensia, anak 9 dan 12 tahun dilengkapi bom di pinggang dan bunuh diri tapi di Syria di sisi mereka lakukan sudah beberapa kali gunakan anak-anak," tuturnya.