Kapolri: Gangguan Keamanan di Papua Buat Program Pemerintah Tak Jalan

7 Desember 2018 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengukuhkan Polda DIY naik dari tipe B ke tipe A. Tito berharap agar kenaikan ini juga berimbas pada kondisi keamanan di DIY. Selain itu Tito juga berpesan agar peristiwa penembakan yang terjadi di Kabupaten Nduga, Papua, tidak terjadi di DIY.
ADVERTISEMENT
“Situasi yang tidak aman pasti tidak akan meningkatkan kesejahteraan. Contoh gangguan keamanan di Papua, membuat pemerintah tidak bisa menjalankan programnya dan akselerasi pembangunan. DIY dalam pandangan Jakarta, aman tertib dan damai," ujarnya di hadapan anggota Polri di Yogyakarta, Jumat (7/12).
Tito mewanti-wanti kondisi yang tidak aman akan berdampak pada tersendatnya pembangunan oleh pemerintah setempat. Padahal pembangunan tersebut penting untuk kesejahteraan masyarakat.
Pengukuhan Polda DIY naik dari tipe B ke tipe A. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengukuhan Polda DIY naik dari tipe B ke tipe A. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Tito melanjutkan, hal tersebut harus menjadi perhatian Polda DIY. Dia berharap akan semakin tercipta situasi yang aman, tertib dan damai. Untuk itu Tito meminta kepada Polda DIY agar segera membuat program dan langkah jangka pendek atau jangka panjang.
Tidak hanya dari internal Polda DIY, Tito juga meminta masyarakat senantiasa memberikan dukungan tanpa lupa memberikan kritik yang membangun untuk Polda DIY karena Polda DIY milik masyarakat DIY.
ADVERTISEMENT
"Polda ini merupakan aset bangsa. Bukan milik Kapolda, bukan milik Mabes Polri. Polda DIY milik masyarakat dan bangsa Indonesia. Milik warga masyarakat DIY," ucapnya.