Kapolri: Macet Mudik Lebaran 2018 Tak Sehoror Brexit 2016

14 Juni 2018 16:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tol Brebes Timur-Pemalang siap dilintasi pemudik (Foto:  Dok Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Tol Brebes Timur-Pemalang siap dilintasi pemudik (Foto: Dok Kementerian PUPR)
ADVERTISEMENT
Puncak arus mudik Lebaran 2018 telah lewat. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menilai arus mudik tahun ini lebih baik. Bahkan, kemacetan bisa dikendalikan tak seperti peristiwa Brexit 2016.
ADVERTISEMENT
"Ini lebih baik dari tahun lalu. Tidak seperti 2016, Brexit horror. Kita lihat 3 hari pertama (8, 9, 10 Juni). Tanggal 11 sampai Cirebon 4 jam, Solo 12 jam," kata Tito usai memantau Arus Mudik, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (14/6).
Tito menjelaskan, selama arus mudik memang ada beberapa titik kemacetan yang muncul. Misalnya di jalan sempit di Jembatan Kali Kenteng, Salatiga membuat pengendara harus antre lebih lama.
Kapolri Tito Karnavian. (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian. (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
Selain itu, masalah ada pada rest area Tol Cipali. Tito menilai, keberadaan rest area di tol Cipali masih kurang. Sehingga banyak pengendara yang memilih beristirahat di bahu jalan.
"Itu rest area kurang. Itu banyak orang capek istirahat di sana mau masuk rest area tapi kurang. Kemudian toilet sementara kurang. Akibatnya masyarakat keluar masuk menghambat juga lalu lintas. Kemudian ada masyarakat mampir ke bahu jalan untuk mampir buat kencing beli aqua dan sebagainya," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, panjangnya waktu libur yang diberikan pemerintah membuat arus mudik terpecah tidak pada waktu yang bersamaan. Hal itu juga membuat kemacetan semakin parah.