Kapolri Minta Polda Bentuk Satgas Antiteror Bekerja Sama dengan TNI

5 Juni 2018 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri di kamar mayat RS Bhayangkara. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri di kamar mayat RS Bhayangkara. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gerakan kelompok teroris terus diwaspadai meski saat Ramadhan hingga Lebaran 2018. Untuk itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta polda seluruh Indonesia untuk membentu satgas khusus antiteror.
ADVERTISEMENT
"Rekan-rekan kapolda sudah saya perintahkan buat Satgas Antiteror di wilayahnya masing-masing. Saya minta rekan kapolda bekerja sama dengan tim intel, dan TNI," kata Tito saat rapat koordinasi kesiapan Lebaran 2018 di Korlantas Polri, Jakarta, Selasa (5/6).
Tito meminta sel-sel yang selama ini tidur juga terus dipantau pergerakannya. Sehingga seluruh pergerakan mereka dapat terpantau dan terpetakan.
"Sel-sel yang tidak terlalu aktif tapi tidak dimonitor akan dipantau tim dari tingkat polda. Sehingga semua jaringan terpetakan bisa termonitor oleh kita. Sekali lagi, saya minta di sini, ada kadensus, memerintahkan buat tim satgas di daerah masing-masing," imbuh Tito.
Rapat Koordinasi Pengamanan Idulfitri 1439 H (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Koordinasi Pengamanan Idulfitri 1439 H (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Kerja sama dengan berbagai instansi juga harus terus diperkuat. Terutama kerja sama operasi dengan TNI untuk memberantas aksi terorisme.
ADVERTISEMENT
"Densus 88 dan TNI sedang bekerja keras, untuk mendeteksi dan menekan jaringan ini termasuk JAD. Hampir di semua provinsi terdapat sel, atau jaringan. Ada sel aktif dan sel tidur," tutur dia.
Tito mengatakan, sejak kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, sudah 96 orang tersangka terduga teroris ditangkap. 14 di antarannya ditembak mati karena melawan saat ditangkap.
"Beberapa penangkapan terakhir di Riau, di satu universitas kita terpaksa melakukan (penindakan) karena mereka menggunakan fasilitas. Terakhir penangakpan di Lampung," ucap Tito.