Kapolri: Surabaya Jadi Target karena Teroris Ingin Kuasai Jawa Timur

14 Mei 2018 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Tito Karnavian. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Surabaya, Jawa Timur, menjadi target penyerangan bom bunuh diri oleh kelompok teroris. Dalam dua hari terakhir, sudah ada 4 lokasi ledakan bom, 3 di gereja, dan 1 di Mapolrestabes Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan aksi teror dilakukan di Surabaya karena kelompok teroris ingin menguasai daerah Jawa Timur. Serangan di Surabaya ini dipimpin oleh Dita yang merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Dita adalah pelaku teror yang melakukan aksi bom bunuh diri dengan menggunakan mobil Avanza di gereja Jalan Arjuno, Surabaya, Minggu (13/5) kemarin.
"Kenapa aksinya di Surabaya? Karena memang mereka mau kuasai di sini (daerah Jawa Timur)," kata Tito saat jumpa pers di Polda Jawa Timur, Senin (14/5).
Penangkapan pimpinan mereka juga diduga menjadi pemicu serangan. Pimpinan JAD Aman Abdurrahman ditangkap karena kasus perencanaan pendanaan bom Thamrin di Jakarta. Setelah Aman ditangkap, kepemimpinan JAD di Jawa Timur dialihkan ke Zainal Anshori.
ADVERTISEMENT
"Zainal Anshori ditangkap oleh Mabes Polri dalam kaitan pendanaan untuk memasukan senjata api dari Filipina selatan ke Indonesia," jelas Tito.
Zainal Anshori juga otak dari aksi penyerangan pos polisi di Tuban, Jawa Timur pada April 2017. Serangan tersebut gagal dan berakhir baku tembak yang menewaskan 6 teroris.
Selain karena pimpinan JAD ditangkap, serangan di Surabaya juga dilakukan karena ada instuksi dari ISIS. "Instruksi dari ISIS sentral di Suriah," ucap Tito.
Peta lokasi teror di Surabaya dan Sidoarjo.
7 Lokasi Teror Surabaya dan Sidoarjo (Foto: Chandra Dyah A/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
7 Lokasi Teror Surabaya dan Sidoarjo (Foto: Chandra Dyah A/kumparan)