Kapolri Terkenang Tokoh Agama Papua Hentikan Baku Tembak dengan KKB

6 September 2019 10:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tokoh Agama Jayapura memberikan sambutan saat acara Tatap Muka dengan Panglima TNI dan Kapolri di Hotel Sahid, Entrop, Jayapura. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tokoh Agama Jayapura memberikan sambutan saat acara Tatap Muka dengan Panglima TNI dan Kapolri di Hotel Sahid, Entrop, Jayapura. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Pada hari ke-5 berkantor di Papua, Panglima TNI dan Kapolri berdialog bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua. Dalam kesempatan itu, mereka menyampaikan tokoh agama memiliki peran sentral dalam membangun perdamaian Papua.
ADVERTISEMENT
“Tokoh agama tak seperti birokrat yang 6 tahun sekali berganti, karena tokoh agama, karena agama memang ada di dalam pikiran. Maka karismanya ada terus menerus ada, meskipun sudah tidak menjabat, karena karisma dan pengetahuannya soal agama,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian, di Hotel Sahid, Entrop, Jayapura, Papua, Jumat (6/9).
Tito yang pernah menjabat sebagai Kapolda Papua, masih ingat betul bagaimana Livius, ketua FKUB Papua, berhasil meredam aksi tembak menembak di pegunungan. Saat itu, Livius segara mengontak salah satu pimpinan penembak yang enggan disebut namanya oleh Tito.
“Pak Livius pernah saya ingat. Dia telepon kepada salah satu tokoh KKB di Lani Jaya, saya enggak mau sebut nama. Dia bilang, 'eh kau kalau tembak, saya doakan pelurunya berbalik menembak kepalamu sendiri'. Itu diam langsung,” kata Tito.
Tokoh Agama Jayapura memberikan sambutan saat acara Tatap Muka dengan Panglima TNI dan Kapolri di Hotel Sahid, Entrop, Jayapura. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Maka, Tito percaya tokoh agama mampu menjadi faktor pendingin. Ia mengumpamakan, para tokoh agama sebagai radiator dalam kendaraan roda empat.
ADVERTISEMENT
“Saya harap tokoh agama jadi cooling factor, faktor pendingin atau radiatornya, ya tokoh agama,” kata Tito.
Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto terkesan dengan seorang prajurit berpangkat letnan dua yang pernah ia temui ketika bertugas di Papua. Letnan Dua itu memiliki sifat yang profesionalitas dan tangkas. Sang Letnan berkata, bahwa ia adalah anak gereja.
“Lalu suatu saat, Pendeta Livinus datang ke rumah saya, bersama dengan perwira itu. Dia bilang, anak gereja memang begitu. Dan saya terkesan, tokoh agama bisa membangun SDM yang unggul,” kata Hadi.
Pada acara yang disertai dengan Deklarasi Papua Tanah Damai tersebut, Livinus sempat menyampaikan bahwa ia berjanji membawa perdamaian. Sambil menangis, ia tak ingin melihat korban lagi jatuh di tanah Papua.
ADVERTISEMENT
“Setelah melihat kalian (Panglima TNI dan Kapolri), saya tidak mau melihat lagi ada korban di tanah ini. Saya tidak mau lagi melihat lagi korban di tanah ini,” ucapnya.