Kapolri: Teroris Juga Aktif Patroli di Dunia Maya

17 Juli 2017 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penangkapan Terduga Teroris Bom Bandung  (Foto: Novrian Arbi/Antara )
zoom-in-whitePerbesar
Penangkapan Terduga Teroris Bom Bandung (Foto: Novrian Arbi/Antara )
ADVERTISEMENT
Selain berperang di dunia nyata, para teroris saat ini juga gencar melancarkan serangan di dunia maya. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut teroris tersebut berusaha mengubah konteks informasi menjadi negatif sehingga berlawanan dengan kenyataan.
ADVERTISEMENT
"Mereka melakukan patroli di internet kemudian yang kira-kira positif di pihak pemerintah, dia pelintir menjadi negatif. Sebaliknya, yang positif akan diekspolitasi. Ini yang terjadi sekarang," ujar Tito saat menghadiri rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/7).
Perang siber pun saat ini terjadi. Bahkan tak jarang polisi menjadi bahan olok-olok di media sosial. Ia mencontohkan bagaimana para teroris itu mengolok-olok istilah bom panci.
Sasaran targetnya, adalah mem-bully polisi di dunia maya. Menurut Tito, para teroris ini berupaya untuk mendapat dukungan publik terutama di media sosial.
"Sekarang persoalannya nanti di-bully. Kami sangat memahami perang siber, kenapa? Karena perang terorisme sebetulnya perang how to get public support. Pemerintah dan terorisme lagi bersaing untuk mendapat dukungan publik. Dan ini sangat dipengaruhi sekali oleh media," ujar mantan Kepala BNPT itu.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata Tito, Polri juga tengah meningkatkan upaya memerangi perang siber. Apalagi dengan munculnya lone wolf.
"Sekarang, dengan fenomena lone wolf, kita perkuat siber. Kita awasi aktivitas dunia maya. Maka langkah-langkah kita lakukan counter di dunia maya. Kita harus melakukan cyber counter terorism," ujar mantan Kapolda Papua itu.