Kapolri Ungkap Cara Tindak Terorisme Lewat IT dan Medsos di Depan FBI

14 Desember 2018 2:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Tito Karnavian serah terima plakat saat kunjungan ke Australia. (Foto: Dok. Mabes Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian serah terima plakat saat kunjungan ke Australia. (Foto: Dok. Mabes Polri)
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke Melbourne, Australia, pada Selasa (11/12) lalu. Kunjungan itu dalam rangka menghadiri undangan Kepolisian Victoria, yakni Police and Leadership in Counter Terrorism Alumni Association 2018 Intetnational Forum.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Tito menyampaikan bahwa pemanfaatan IT dan media sosial oleh para pelaku maupun kelompok teroris telah berhasil diungkap oleh Polri. Selama 2018, Polri telah menangkap banyak pelaku teror dengan memanfaatkan IT dan media sosial.
"Realitas ini menjadi perhatian bagi aparat penegak hukum dalam menelusuri aspek pendanaan terorisme," kata Tito dalam keterangannya, Kamis (13/12).
Kapolri Tito Karnavian saat kunjungan ke Australia. (Foto: Dok. Mabes Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian saat kunjungan ke Australia. (Foto: Dok. Mabes Polri)
Tito menjelaskan, dalam kasus teror yang banyak terjadi di Indonesia, komunikasi banyak dilakukan melalui media sosial. Begitu juga dengan pembelian barang ataupun bahan pembuat bom oleh pelaku teror.
"Jadi semua melalui online dilakukan secara online termasuk metode pembayarannya," ucap Tito.
Selain itu, Tito juga turut mengulas hubungan baik antara Polri dan FBI yang sudah berjalan dengan lama dalam memberantas kejatahan.
Kapolri Tito Karnavian saat kunjungan ke Australia. (Foto: Dok. Mabes Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian saat kunjungan ke Australia. (Foto: Dok. Mabes Polri)
Sementara Assistant Director of Federal Bureau of Investigation (FBI) McGarrearty mengatakan sangat penting perkuatan kerja sama antara FBI dan Polri. Hal itu untuk memberantas beberapa kejahatan transnasional.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa kejahatan yang menjadi fokus yakni cybercrime, people smuggling, narkotika, terorisme dan lainnya," ujar McGarrearty.
Kapolri Tito Karnavian saat kunjungan ke Australia. (Foto: Dok. Mabes Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian saat kunjungan ke Australia. (Foto: Dok. Mabes Polri)
Khusus untuk penanggulangan terorisme, McGarrearty mengatakan perlu ada pengembangan kapasitas. Hal itu untuk mengantisipasi pemanfaatan siber oleh kelompok terorisme.
Dalam pertemuan itu, Kapolri didampingi oleh Kadiv Propam Polri Irjen Listyo Sigit, Karo Misinter Divhubinter Polir Brigjen Krishna Murti, dan Wakadensus 88 /AT Brigjen Marthinus Hukom.