KASN Minta Anies Tunda Seleksi Pejabat Baru

17 Juli 2018 9:35 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Laporan mantan pejabat yang dicopot Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) berdampak panjang. Anies terpaksa harus menunda seleksi pejabat baru sampai masalah ini selesai.
ADVERTISEMENT
"Selama proses ini berjalan, seleksi pejabat baru terpaksa ditunda dulu," kata Komisioner KASN Ida Nurida saat dihubungi kumparan, Selasa (17/7).
Ida mengatakan, para mantan pejabat melaporkan dugaan adanya prosedur yang tidak dijalankan dalam pencopotan yang dilakukan Anies. Setelah laporan itu masuk, investigasi langsung dilakukan.
Sejumlah pihak baik mantan pejabat yang kini nonjob maupun pejabat DKI, yakni Sekretaris Daerah dan Kepala Badan Kepegawiaan Daerah (BKD) sudah diminta keterangan.
"Semua data dan keterangan akan kami analisis. Nanti baru muncul rekomendasi, bisa tetap dicopot, dikembalikan ke pejabat semula, atau mendapat jabatan yang setara. Jadi penilaiannya memang orang per orang," jelas Ida.
Ida tidak bisa memastikan waktu penyelesaian laporan ini. Semua sangat tergantung pada dokumen yang dikumpulkan dan pemeriksaan pihak terkait.
ADVERTISEMENT
"Bisa dua minggu, bisa satu bulan, bisa dua bulan baru ada rekomendasi," ucap dia.
Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Setelah mencopot pejabat lama dan melantik pejabat baru, memang ada beberapa kekosongan jabatan. Anies sudah membentuk tim seleksi mutasi dan rotasi yang diisi oleh berbagai kalangan mulai dari mantan Wakil Ketua KPK sampai ahli dari Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.
Laporan ini mencuat saat para mantan pejabat yang dicopot Anies muncul. Salah satu pejabat yang angkat bicara, yakni mantan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi. Tri mengatakan, dia tidak pernah menjalani pemeriksaan sebelum dicopot.
"Enggak pernah (ada berita acara pemeriksaan). Tanya saja semua, tidak pernah. Ditelepon doang," ujar dia.