Kasus Pelecehan Seksual Terjadi di KA Rute Gambir-Surabaya

24 April 2019 20:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus pelecehan seksual di dalam kereta kembali terjadi. Seorang penumpang perempuan KA Sembrani rute Gambir-Surabaya dilecehkan di dalam perjalanan antarkota.
ADVERTISEMENT
Korban lalu memutuskan menyuarakan kejadian itu di media sosial. Dari utas (rangkaian tweet, thread) yang diunggah, korban menyebut dilecehkan saat ia sedang tertidur hingga membuatnya ketakutan.
Korban akhirnya memberanikan diri untuk bergegas dari tempat duduknya dan melaporkan kejadian itu ke petugas yang sedang berjaga di dalam gerbong. Pelaku pun kabur melihat aksi korban.
"Tapi dia tidak akan berada tak jauh dari area saya karena kereta tidak berhenti di setiap stasiun. Kami akhirnya menangkapnya, saya menangis, tetapi ketika saya melihat wajahnya lagi saya marah sekali," tutur korban.
"Saya bilang padanya akan memberitahu istri dan putrinya, saya tahu di mana dia tinggal dan memberitahu ayah saya untuk menghancurkan kariernya. Dia pasrah dan langsung mengaku," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Namun, korban merasa kembali dilecehkan verbal. "Ayo, mbak, saya minta maaf, jabat tangan saya biar sama-sama enak," tulisnya yang kembali menceritakan penuturan pelaku.
Hanya saja, yang membuat korban terkejut adalah pernyataan dari petugas gerbong kereta. Saat itu, petugas malah mengucapkan pernyataan yang bersifat merendahkan.
"(petugas mengatakan): Ah biasalah, mbak, namanya juga cowok. Mending kita omongin baik-baik. Dia pelanggan, saya harus jaga privasinya. lagi pula, mbak-nya terlihat seperti anak karaokean. bukan anak baik-baik, jelas saja dia berani." kata korban menceritakan kembali penuturan petugas di media sosialnya.
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Ketinggalan nih. Pas saya sudah mau pergi lapor ke petugas, dia (korban) masih berani ngomong ke saya: mbak, boleh minta nomor hp-nya enggak?" The only number I would give him is my fu***** lawyer's."
ADVERTISEMENT
Utas korban itu lantas mendapat apresiasi banyak pihak. Saat ini, utas tersebut telah di-retweet lebih dari 14 ribu kali.
Menanggapi hal ini, VP Public Relations KAI Edy Kuswoyo mengaku kejadian tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan antara korban dan pelaku.
"Korban dan pelaku sudah kami pertemukan pada saat di kereta makan. Pelaku sudah meminta maaf dan keduanya sepakat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan dan tidak akan memprosesnya lebih lanjut, disaksikan oleh Kondektur dan Polsuska yang bertugas. Setelah diselesaikan, pelaku akhirnya turun di Stasiun Cepu sekitar pukul 03.34.wib," ujar Edy dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan.
"Kami mengimbau dan mengingatkan kepada para penumpang agar tetap waspada selama dalam perjalanan baik dengan barang-barang bawaan serta perilaku penumpang di sekitar," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Penumpang dapat melaporkan kepada Contact Center KAI121 di 121/021-121 atau menghubungi Kondektur KA tersebut yang nomor teleponnya tertera di masing-masing kereta."
Namun, jika melihat utas korban, ia tetap tak terima diperlakukan seperti itu oleh petugas kereta.