Kata Maaf Ratna Sarumpaet ke Istri Jaya Suprana soal Isu Penganiayaan

Ratna Sarumpaet dan Aylawati Sarwono. (Foto: Basith Subastian/kumparan, Instagram @aylawati_sarwono)

Aktivis Ratna Sarumpaet menghebohkan publik setelah foto wajahnya yang bengkak viral di dunia maya. Menurut kabar yang beredar, Ratna menjadi korban penganiayaan. Namun temuan polisi membantah kabar tersebut.

Sebelumnya, dugaan pengeroyokan yang menimpa Ratna tersebut mengundang simpati. Salah satunya, datang dari Aylawati Sarwono, Direktur Jaya Suprana School of Performing Arts yang juga istri budayawan Jaya Suprana.

Melalui akun Twitternya @Aylawati, Aylawati mengungkapkan rasa prihatinnya. Dia pun mengaku sangat sedih dan marah akibat terjadinya penganiayaan itu.

"Di luar akal pikiran saya, ada sekelompok manusia gagah perkasa mau mengeroyok seorang perempuan lemah. Setelah dikonfirmasi Mba Meiva, saya nangis gero-gero enggak tahan, sedih, kecewa & marah," demikian tulis Aylawati, Selasa (2/10).

Setelah cuitan pertama, Aylawati kembali mengunggah capture sebuah cuitan tertanggal 2 September. Dalam cuitan itu, Ayla mengingatkan Ratna untuk berhati-hati karena keberaniannya. Ia sempat mengakui, sebagai perempuan, insiden yang menimpa Ratna melukai dirinya.

Kemudian Aylawati mengunggah foto dirinya sedang bersama beberapa orang termasuk suaminya, Jaya Suprana. Dalam keterangan foto, ia menerangkan bahwa dirinya sedang mengantarkan teh gingseng dan keju Belanda untuk Ratna

Setelah itu Ayla terlihat tiga kali meretwitt unggahan soal penganiayaan yang menimpa Ratna. Kemudian, Ayla kembali mencuit. Ia merasa kasihan karena ada oknum yang menyebut insiden Ratna adalah hoaks.

Ayla kembali mencuit pada Rabu (3/10), cuitannya masih soal insiden yang menyeret nama Ratna tersebut. Namun kali ini, Ayla mengunggah foto isi percakapannya dengan Ratna. Dalam foto itu, tampak Ratna menuliskan permintaan maaf.

"Sedang di Singapore cek up rutin, tiba2 dapat kiriman wa ini dari mb Ratna Sarumpaet .. jadi maksudnya bagaimana Mb?," ujar Ayla.

Sebelumnya, polisi membeberkan temuanya terkait insiden dugaan penganiayaan Ratna. Dalam penyelidikan tersebut dalam periode 21-24 September Ratna berada di RS Bina Estetika. Padahal sebelumnya, pada tanggal yang sama Ratna dikabarkan berada di Bandung untuk menghadiri konferensi internasional yang kemudian membuat Ratna mendapat perlakuan tak mengenakan itu.