Ke DPR, Caleg PSI Mikhail Gorbachev Pakai Baju Petugas Kebersihan

7 Desember 2018 11:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambangi DPR, Jumat (7/12). (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambangi DPR, Jumat (7/12). (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Politikus PSI Mikhail Gorbachev membuat sesuatu yang unik ketika mengunjungi Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Ia terlihat memakai pakaian ala cleaning service dengan tulisan 'Bersih-Bersih DPR'.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan aksinya tersebut bertujuan untuk membuat DPR lebih bersih di periode sebelumnya. Mikhail pun berharap legislator yang nantinya terpilih di Pileg 2019 lebih berintegritas.
"Memang ini buat menunjukkan saja keseriusan kita ingin bersih bersih DPR. PSI masuk ke gedung ini nantinya sebagai anggota. Sekarang kan kita masih rakyat ya, kalau pada saat kita masuk ke gedung ini sebagai rakyat, memang pengin bersih bersih DPR," ujar Mikhail di lokasi, Jumat (7/12).
Caleg PSI ini menilai, ada beberapa hal yang perlu dibenahi di DPR untuk periode yang akan datang. Mulai dari transparansi publik hingga peningkatan kinerja.
Mikhail menyoroti metode pembayaran perjalanan dinas anggota DPR saat melakukan kunker. Ia melihat harus ada perubahan agar uang negara tidak dihambur-hamburkan secara percuma dan tanpa hasil yang signifikan.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambangi DPR, Jumat (7/12). (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambangi DPR, Jumat (7/12). (Foto: Istimewa)
Selama ini, kata Mikhail, pembayaran perjalanan dinas kunker kerap dilakukan secara Lump Sum atau pembayaran biaya tunggal yang besarannya sudah dihitung dan ditetapkan terlebih dulu (pre calculated amount) tanpa melihat kurang atau cukupnya pemakaian biaya itu.
ADVERTISEMENT
Seharusnya, biaya kunker DPR lebih baik memakai sistem At Cost yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan dibayarkan sesuai pengeluaran dengan bukti yang sah.
"Ada sedikit-sedikit yang harus dibenahi dari PP kita tentang kunjungan kerja. Jadi masalah kunjungan kerja itu kita ada yang dibayar dengan cara Lump Sum, sementara kita merekomendasikan, PSI kita ingin membayarnya sebagai At Cost," ungkapnya.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambangi DPR, Jumat (7/12). (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambangi DPR, Jumat (7/12). (Foto: Istimewa)
Tak hanya itu, hal lain seperti anggota DPR mengurusi pengadaan barang dan jasa juga harus ditiadakan.
"Ada juga yang lainnya itu dari BURT. BURT itu ada hal yang sbnrnya nampak tidak perlu diurusi oleh teman-teman anggota DPR, maksudnya cukup diurusi oleh ASN atau kesekjenan. Contohnya seperti beli mobile phone. TV, rumah. Itu semua dikerjakan oleh BURT," pungkasnya.
ADVERTISEMENT