Kebakaran Amazon: Brasil Kerahkan Militer, Bolivia Sewa SuperTanker AS

25 Agustus 2019 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar udara usai kebakaran di Hutan Amazon di Boca do Acre, Brasil. Foto: REUTERS/Bruno Kelly
zoom-in-whitePerbesar
Gambar udara usai kebakaran di Hutan Amazon di Boca do Acre, Brasil. Foto: REUTERS/Bruno Kelly
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebakaran Hutan Amazon tak bisa ditolerir. Per Agustus 2019, titik api memuncak dengan persentase 85 persen dibanding tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Data dari Institut Nasional untuk Penelitian Ruang Angkasa (INPE) menunjukkan 73.000 titik api terjadi di Amazon antara Januari hingga Agustus 2019. Jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan dengan delapan bulan pertama di 2018, yakni 39.759 titik api.
Imbasnya, Presiden Brasil Jair Bolsonaro menuai kecaman dunia. Alih-alih membuat solusi, Bolsonaro malah naik pitam dengan kritikan internasional karena menganggap negara luar seperti Prancis, Kolombia, Norwegia, Jerman, hingga PBB ikut campur dalam kedaulatan Brasil.
Setelah dirundung kritik, Bolsonaro akhirnya melancarkan operasi militer. Jumat (23/8), ia memberi wewenang kepada angkatan bersenjata untuk memadamkan api. Bolsonaro mengklaim mengerahkan 44.000 tentara --dengan pesawat militer-- yang akan disebar ke enam negara bagian Brasil, yakni Roraima, Rondonia, Tocantins, Para, Acre, dan Mato Grosso.
Asap mengepul saat kebakaran di area hutan hujan Amazon dekat Porto Velho, Negara Bagian Rondonia, Brasil. Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino
Associated Press melaporkan bahwa misi pertama militer akan dilakukan oleh 700 tentara di sekitar Porto Velho, ibu kota Rondonia. Dua pesawat C-130 Hercules diterjunkan untuk membuang hingga 12.000 liter (3.170 galon) air.
ADVERTISEMENT
Bolivia, salah satu negara yang mencakup Amazon, juga ikut menerjunkan pesawat. Presiden Bolivia Evo Morales memerintahkan pejabat setempat untuk menyewa pesawat B747-400 SuperTanker kategori Very Large Airtankers (VLAT) yang berbasis di Colorado, AS. Pesawat ini mampu menjatuhkan sekitar 19.000 galon retardan per perjalanan.
Seekor ular mati akibat kebakaran di Hutan Amazon di Boca do Acre, Brasil. Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino
Para demonstran Youth for Climate menghadiri protes di luar kedutaan Brazil di Paris karena kebakaran hutan di hutan hujan Amazon, Prancis, (23/8). Foto: REUTERS/Charles Platiau
Dan Reese, presiden Global SuperTanker, telah melakukan perjalanan ke Amerika Selatan sebagai bagian dari tim beranggotakan 14 orang untuk memerangi kebakaran Amazon di wilayah Bolivia. Kepada CNN, Reese menyebut bahwa ada "jumlah kebakaran yang tidak dapat dipercaya" di Amazon.
"Supertanker dan helikopter kami bekerja untuk memadamkan api," tuturnya.
Potret udara dari bekas kebakaran hutan Amazon di dekat Humaita, Negara Bagian Amazonas, Brasil. Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino
Kebakaran Amazon telah menjadi masalah global dan meningkatkan ketegangan antara Brasil dengan negara-negara Eropa. Mereka menilai Bolsonaro telah mengabaikan komitmen untuk melindungi keanekaragaman hayati. Belum lagi gelombang protes dan hujatan dari para aktivis yang berunjuk rasa di luar misi diplomatik Brasil, di kota-kota Eropa dan Amerika Latin.
ADVERTISEMENT
Sekretaris eksekutif organisasi nirlaba lingkungan Observatorium da Clima, Carlos Rittl, menilai kebijakan yang dibuat Bolsonaro diduga telah membuat para penebang, petani, dan penambang berani untuk mengambil alih area lembah Amazon. Pemotongan anggaran dan campur tangan pemerintah dianggap membuat orang-orang lebih mudah untuk mengeksploitasi Amazon.
Dalam pertemuan KTT G7 di Prancis, para pemimpin negara-negara Eropa mengancam akan memblokir kesepakatan perdagangan Uni Eropa dengan negara-negara Amerika Selatan, termasuk Brasil, karena dianggap tak bisa mengatasi kebakaran hutan Amazon.
Jair Bolsonaro Foto: CARL DE SOUZA / AFP
"Tidak mungkin Irlandia akan mendukung Perjalinan Perdagangan UE-Mercosur (kebijakan perdagangan bebas Uni Eropa) jika Brasil tidak menghormati komitmen lingkungannya," ujar Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar dikutip dari Reuters, Sabtu (24/8).
Namun, Bolsonaro berkukuh negaranya tak bisa dihukum atas kasus kebakaran hutan ini. "Ada kebakaran hutan di seluruh dunia, dan ini tidak dapat digunakan sebagai dalih untuk kemungkinan diberikan sanksi internasional," kata Bolsonaro dilansir AFP.
ADVERTISEMENT