Kebakaran di Bandung Relatif Meningkat saat Ramadhan

4 Juni 2018 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran di Ujung Berung, Bandung (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran di Ujung Berung, Bandung (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Potensi kebakaran selama Ramadhan di Bandung, Jawa Barat lebih tinggi dibandingkan bulan biasa. Memasuki hari ke-20 Ramadhan sudah ada 12 kejadian kebakaran. Kebakaran tersebut kebanyakan disebabkan oleh korsleting litsrik dan kompor yang meledak.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Ferdi Ligaswara menduga, bertambah banyaknya aktivitas warga tapi kondisi tubuh yang letih ikut menjadi salah satu faktor banyaknya kebakaran saat Ramadhan.
"Ketika sahur banyak lupa, capek, khususnya ibu-ibu rumah tangga," ujar Ferdi Ligaswara saat dihubungi kumparan, Senin (4/6).
Ferdi mengatakan, pada tahun ini, jumlah hunian atau bangunan yang terbakar relatif lebih banyak ketimbang tahun lalu. Pada Ramadhan 2017 ada 16 kebakaran yang terjadi di Kota Bandung ditambah 17 kejadian di wilayah luar Kota Bandung.
"Tetap yang paling tinggi penyebabnya listrik. Kompor dan gas pada bulan puasa menjadi penyebab paling banyak kedua," ujar dia.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada ketika menggunakan listrik dan kompor, khususnya pada saat sahur.
ADVERTISEMENT
"Pastikan listrik tidak semua menyala siang-malam terus menurus. Juga kompor jangan meninggalkan ruangan dapur dalam keadaan menyala. Periksa kembali instalasi kompor. Ketika meninggalkan rumah pastikan kompor sudah aman," kata dia.
Selain itu, ia katakan, setiap unsur kewilayahan seperti RT dan RW seharusnya memiliki alat pemadam api ringan atau APAR. Alat tersebut bisa digunakan sementara ketika kebakaran belum membesar.
"Kalau itu semua memilki dapat meminimalisir kabakaran," kata dia.