Kebakaran di Gunung Merbabu Belum Padam, Menjalar ke Permukiman Warga

12 September 2019 21:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran di Lereng Gunung Merbabu. Foto: Dok. Balai TN Gunung Merbabu
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran di Lereng Gunung Merbabu. Foto: Dok. Balai TN Gunung Merbabu
ADVERTISEMENT
Kebakaran yang terjadi di Lereng Gunung Merbabu masih belum padam hingga Kamis (12/9) malam. Kebakaran di gunung dengan ketinggian 3.145 mdpl itu terjadi sejak Rabu (11/9) malam.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, hingga pukul 20.00 WIB, api masih berpijar dan belum padam. Kondisi ini terpantau dari jalur pendakian Wekas. Bahkan, api mulai menjalar ke permukiman warga di Kecitran, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Api terus menjalar menuju ke arah timur dan utara. Api masih belum bisa dipadamkan dan terus menjalar. Pada Pukul 17.00 WIB, api mulai menjalar di Blok Kecitran, Desa Ketundan, Kecamatan Pakis," ungkap Balai Taman Nasional Gunung Merbabu dalam keterangannya, Kamis (12/9).
Kebakaran di Lereng Gunung Merbabu. Foto: Dok. Balai TN Gunung Merbabu
Hingga kini, belum diketahui penyebab dari kebakaran ini. Proses pemadaman pun terus dilakukan secara manual oleh masyarakat sekitar, BPBD, dan relawan. Lokasi kebakaran sulit dijangkau, karena curam dan sulit air.
ADVERTISEMENT
Kebakaran di Gunung Merbabu terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 19.17 WIB. Saat kejadian, terdapat pendaki yang tengah berada di Puncak Merbabu. Meskipun demikian, para pendaki telah berhasil dievakuasi petugas.
Kebakaran di Lereng Gunung Merbabu. Foto: Dok. Balai TN Gunung Merbabu
Akibat kebakaran ini, seluruh jalur pendakian di Gunung Merbabu ditutup sejak Kamis (12/9). Keputusan ini tertuang di dalam Surat Edaran bernomor SE. 417/T.35/TU/EVLAP/2019, yang menyatakan seluruh jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Merbabu ditutup sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan --sampai kondisi memungkinkan.
Penutupan ini dilakukan demi keselamatan pendaki, agar tidak ada yang terjebak api atau asap yang akan menimbulkan korban jiwa.