Kebakaran di Kompleks Kelenteng Tay Kak Sie, Semarang, 1 Orang Tewas

21 Maret 2019 8:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pemadaman di dua Kelenteng yaitu Kong Tik Soe dan Tjie Lam Tjay di komplek Kelenteng Tay Kak Sie, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pemadaman di dua Kelenteng yaitu Kong Tik Soe dan Tjie Lam Tjay di komplek Kelenteng Tay Kak Sie, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
ADVERTISEMENT
Kebakaran melanda Rumah Perabuan Tjie Lam Tjay dan Kantor Yayasan Kong Tiek Soe di Kompleks Kelenteng Tay Kak Sie yang ada di Jalan Gang Lombok, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/3) pagi.
ADVERTISEMENT
Sofian Candra dan Peng Sia, dua orang yang kebetulan berada dekat di lokasi, melihat asap membumbung tinggi sejak pukul 04.00 WIB. Candra mengira, asap tersebut berasal dari api pembakaran sampah dari belakang kelenteng tersebut.
“Ya saya kira pertama dari sampah, tahunya pas dicek lagi kok ada asap dan api dari dalam kelenteng itu, saya buru-buru kasih tahu teman saya terus ambil alat pemadam,” kata Candra di lokasi, Kamis (21/3).
Menurut Candra, api membesar dari bangunan Kelenteng Tjie Lam Tjay yang berada di tengah. Saat itu, kata Candra, sempat terdengar suara minta tolong dari penjaga rumah perabuan, Thio Thiam Lay alias Om Lay (80).
“Itu (api) sudah gede sudah mulai ke depan. Saya lihat dari dalam bapak sudah lemas minta tolong tapi saya dobrak pintu sudah enggak bisa, karena di kunci dari dalam,” katanya.
Suasana Pemadaman di dua Kelenteng yaitu Kong Tik Soe dan Tjie Lam Tjay di komplek Kelenteng Tay Kak Sie, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Melihat hal itu, Candra lantas meminta bantuan dan warga lainnya berusaha menghubungi petugas damkar.
ADVERTISEMENT
“Bapak memang sudah tua, waktu itu saya lihat beliau dalam posisi setengah duduk,” kata dia.
Menurut Candra, dalam kelenteng tersebut berisikan lilin untuk sembahyang, papan nama leluhur, dan penyimpanan abu jenazah. Ia menduga hal itu yang menyebabkan mudahnya api menjalar dan membakar bangunan cagar budaya (BCB) itu.
Tak lama kemudian, damkar datang, namun tidak langsung memadamkan api karena listrik di lokasi masih menyala.
“Kami kontak dulu PLN, begitu sudah padam, kami langsung lakukan pemadaman,” ujar Danton 2 Damkar Kota Semarang, Agus N di Lokasi.
Ketika berhasil memadamkan api di bagian depan dan tengah kelenteng, Agus menemukan mayat dari Om Lay.
“Korban ini meninggal karena dari informasi warga beliau sudah tua dan memang sedang sakit. Jadi kemungkinan saat terjadi kebakaran, dia lemas menghirup asap dan tidak bisa menyelamatkan diri,” jelas Agus.
Suasana Pemadaman di dua Kelenteng yaitu Kong Tik Soe dan Tjie Lam Tjay di komplek Kelenteng Tay Kak Sie, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 06.00 WIB. Petugas langsung mengevakuasi jenazah korban. Selama proses pemadaman, satu orang anggota damkar terluka lantaran tertimpa runtuhan kayu yang terbakar.
ADVERTISEMENT
“Anggota sudah bisa dikondisikan. Tadi langsung ditangani,” kata Agus.
Sementara itu, Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Adi Nugroho menyampaikan saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Namun, pihaknya telah mengontak Tim Labfor untuk menyelidikinya.
“Kami sudah hubungi Labfor, karena kami tidak bisa menyampaikan apa sebabnya. Nanti biar dari Labfor yang menjelaskan,” ujarnya.
Bangunan Kong Tik Soe merupakan rumah ibadah untuk memberikan penghormatan kepada para leluhur. Cagar budaya Kota Semarang ini berdiri pada penghujung 1845 yang diprakarsai oleh Luitenant Khouw Giok Soen, Luitenant Tan Hong Yan, dan Majoor Be Ing Tjioe.