Kecurigaan Dokter Tompi dan Terbongkarnya Kebohongan Ratna Sarumpaet

3 Oktober 2018 18:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tompi di java jazz 2018 (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tompi di java jazz 2018 (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Isu penganiayaan Ratna Sarumpaet yang membuat Prabowo Subianto geram, sejak awal adalah kegaduhan di media sosial Twitter. Isu ini bahkan seolah membagi netizen menjadi dua kubu: Tim Prabowo mengamini dan tim Jokowi menyangkal.
ADVERTISEMENT
Di tengah perseteruan itu, salah seorang yang sejak awal meragukan Ratna Sarumpaet dianiaya adalah penyanyi yang juga dokter bedah, Tompi. Dia bahkan harus berseteru dengan Fahri Hamzah, Fadli Zon, hingga Andi Arief karena mempertanyakan kondisi Ratna dalam foto yang tersebar.
Tompi memulai kicauannya dengan pertanyaan. "Apa benar ada info pemukulan terhadap Ratna Sarumpaet? Semoga itu kabar bohong. Meski sering berbeda pendapat, saya sangat tidak setuju bila itu terjadi," cuit Tompi, Senin (2/10).
Mulailah Tompi curiga setelah ada yang mencuit foto Ratna Sarumpaet dengan wajah bengkak itu. Latar belakang foto itu mirip dengan latar belakang wallpaper Rumah Sakit Khusus Bina Estetika. Tompi lalu menyadari bengkak pada wajah Ratna itu karena hasil operasi.
ADVERTISEMENT
Seperti bisa diduga, Tompi dikritik banyak netizen karena menyebut bengkak pascaoperasi sebagai luka penganiayaan. Tak tanggung-tanggung, Fahri Hamzah dan Fadli Zon mengkritik keras Tompi.
Sebagai dokter bedah, Tompi lalu menjelaskan kondisi fisik pada wajah yang muncul akibat operasi. Dalam hal ini, kondisi itu terjadi pada Ratna Sarumpaet yang akhirnya mengaku dia sedot lemak di wajah.
"Setiap operasi dengan sayatan pasti akan meninggalkan bekas. Opeasi bedah plastik itu bukan tidak berbeas, tapi bisa disembunyikan bekasnya. Jadi kalau orang dioperasi tapi enggak ngaku bisa saja. Tapi bekasnya akan berbicara," papar Tompi.
Kecurigaan Tompi makin menjadi setelah polisi membongkar kejanggalan dari pengakuan Ratna. Salah satunya, polisi mendapati fakta tanggal 21 Ratna bukan di bandara lalu dianiaya, tapi berada di RSK Bina Estetika. Lengkap dengan bukti pendaftaran dan CCTV.
ADVERTISEMENT
"Analisa pakai ilmu pengetahuan jangan pakai ilmu perasaan. Dengan begitu, mau ditentang sejuta tweet pun, kebenaran itu akan tegak," tuturnya.
Kemudian permasalahan ini menjadi semakin jelas setelah Ratna Sarumpaet muncul di publik dan menceritakan peristiwa yang sebenarnya. Dia mengakui tanggal 21 September sedot lemak di RSK Bina Estetika.
Konferensi pers klarifikasi Ratna Sarumpaet terkait kebohongannya, Rabu (3/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers klarifikasi Ratna Sarumpaet terkait kebohongannya, Rabu (3/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Kebohongan dimulai saat hasil sedot lemak itu membuat wajahnya bengkak. Saat dia ditanya oleh anaknya, Ratna menjawab karena dianiaya. Entah mengapa jawaban itu dia pertahankan hingga ditemui pertama kali oleh Fadli Zon, lalu Prabowo.
"Itu hanya cerita khayal yang entah dari mana datangnya setan itu. Saya enggak sanggup melihat Pak Prabowo Subianto membela saya dalam jumpa pers," kata Ratna dalam jumpa pers, siang tadi.
ADVERTISEMENT