Kedigdayaan Putin di Tiga Pemilu Presiden yang Diikutinya

18 Maret 2018 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vladimir Putin (Foto: vborodinova /Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vladimir Putin (Foto: vborodinova /Pixabay)
ADVERTISEMENT
Saat ini Pemilu Presiden Rusia 2018 sedang berlangsung. Namun hasil pemilu sudah hampir pasti dimenangkan kembali oleh Vladimir Putin. Hal tersebut dikarenakan Putin berhasil meraih presentase tertinggi di survei-survei yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Dalam survei terakhir 9 Maret lalu oleh VTsIOM, Putin unggul jauh dengan dukungan hingga 69 persen, hampir 10 kali lipat dibanding Pavel Grudinin dari Partai Komunis yang menempati posisi kedua dengan hanya 7 persen.
Apabila tidak ada aral melintang, Putin dapat kembali berkuasa di tanah Rusia untuk ke-4 kalinya dengan mudah, seperti yang terjadi dalam tiga pemilu sebelumnya yang dimenangkannya selalu dalam satu putaran:
Vladimir Putin. (Foto: AFP/Pool/Anatoly Maltsev)
zoom-in-whitePerbesar
Vladimir Putin. (Foto: AFP/Pool/Anatoly Maltsev)
Pemilu tahun 2000
Pemilu Presiden tahun 2000 merupakan awal dari kedigdayaan Putin di Rusia. Pada pemilu tahun itu, posisi Putin sangat diuntungkan karena sebelum pemilu berlangsung --beberapa bulan sebelumnya-- ia telah didaulat menjadi pengganti Presiden Boris Yeltsin yang mengundurkan diri.
Bukan hanya itu, pada 1999 pun, ia menempati posisi strategis sebagai Perdana Menteri. Dengan kuatnya posisi dia di pemerintahan, Putin menyongsong pemilu Rusia tahun 2000 dengan penuh keuntungan.
ADVERTISEMENT
Di pemilu itu, Putin berhasil terpilih sebagai Presiden dengan mengalahkan 10 calon lainnya. Bukan hanya mengalahkan, tetapi ia berhasil menanamkan tonggak awal kejayaannya di Negeri Beruang Merah itu. Putin berhasil keluar sebagai pemenang dengan persentase perolehan suara sebanyak 52,9 persen.
Angka itu terpaut jauh dari pesaing terdekatnya, Gennady Zyuganov, yang mendapatkan suara 29,2 persen. Bahkan perolehan Putin jauh melampaui capaian presiden sebalumnya, Boris Yeltsin, sebesar 35,8 persen di putaran pertama dan 54.4 persen di putaran ke-2.
Vladimir Putin Kampanye di Stadion Moskow.
zoom-in-whitePerbesar
Vladimir Putin Kampanye di Stadion Moskow.
Pemilu tahun 2004
Pada tahun 2004, Putin kembali ikut dalam proses pemilihan Presiden. Pemilu ini menjadi pembuktian dari kinerja Putin yang dinilai berhasil oleh masyarakat. Terbukti dalam beberapa survei jelang pemilu, angka popularitas dan penerimaan masyarakat Rusia terhadap Putin mencapai 83 persen.
ADVERTISEMENT
Secara meyakinkan, Putin berhasil mengalahkan lima saingannya di pemilu 2004. Ia secara mudah keluar sebagai pemenang dalam proses pemilu yang berjalan satu putaran dengan perolehan suara 71,3 persen. Angka ini sangat jauh meninggalkan pesaing terdekatnya, Nikolai Kharitonov, yang hanya mendapatkan 13,7 persen saja.
Vladimir Putin Kampanye di Stadion Moskow. (Foto: AP/Pavel Golovkin)
zoom-in-whitePerbesar
Vladimir Putin Kampanye di Stadion Moskow. (Foto: AP/Pavel Golovkin)
Pemilu tahun 2012
Pada tahun 2008, Putin tidak ikut serta dalam pemilu Presiden karena terganjal Konstitusi yang membatasi dua periode kepemimpinan secara berturut-turut.
Namun, bukan berarti menjadikan Putin sebagai sosok yang dilupakan dan keluar dari lingkaran pemerintahan Rusia. Ia dipilih sebagai Perdana Menteri pada periode 2008-2012 mendampingi Presiden terpilih Dmitry Medvedev.
Dalam pemilu 2008, secara mengejutkan Medvedev berhasil menang dengan persentase yang besar, yaitu mencapai 70 persen. Namun, banyak pertanyaan yang muncul ketika dengan persentase sebesar itu, Medvedev tidak maju di pemilu 2012. Padahal dia memiliki modal yang kuat untuk kembali terpilih menjadi Presiden.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan tersebut kemudian terjawab dengan majunya Putin sebagai calon Presiden dan Medvedev mendukung keputusan tersebut. Berbeda dengan Indonesia yang melarang presiden menjabat melebihi 2 periode baik secara beruntun maupun tidak, di Rusia hanya diterapkan larangan bagi presiden menjabat secara beruntun. Artinya, Putin diperbolehkan kembali menjabat setelah periode sebelumnya dijabat oleh orang lain.
Pada pemilu 2012 Putin kembali menang telak melawan empat orang calon lainnya. Ia memenangkan suara 63,60 persen, mengalahkan saingan terdekatnya, Gennady Zyuganov, yang hanya mendapatkan suara 17,18 persen. Dengan hasil demikian, Putin berhasil kembali ke tampuk kekuasaan di pemerintahan Kremlin.