Kelompok Bersenjata Kamerun Bebaskan 78 Anak yang Diculik

7 November 2018 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang tua para siswa yang diculik di Kamerun. (Foto: Reuters/Blaise Eyong)
zoom-in-whitePerbesar
Orang tua para siswa yang diculik di Kamerun. (Foto: Reuters/Blaise Eyong)
ADVERTISEMENT
Kelompok bersenjata membebaskan seluruh 78 anak yang mereka culik dari sebuah sekolah di bagian barat Kamerun. Namun mereka masih menahan kepala sekolah dan seorang guru.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Rabu (7/11), penculikan yang terjadi pada Senin lalu itu terjadi di Bamenda, wilayah berbahasa Inggris di Kamerun.
"Puji Tuhan, 78 anak dan supir telah dibebaskan. Kepala sekolah dan satu guru masih diculik. Mari tetap berdoa," kata Samuel Fonki, pendeta Gereja Presbiterian di Kamerun.
Sebelumnya Fonki mengatakan jumlah anak yang diculik adalah 79 orang, namun ternyata satu orang di antaranya adalah guru.
Fonki dan militer Kamerun menuding separatis anglofon yang melakukan penculikan tersebut, namun tudingan itu dibantah juru bicara separatis.
Gerakan separatis di Kamerun membesar pada 2017 setelah perlawanan pemerintah terhadap aksi protes damai. Salah satu pemicu protes adalah dikirimnya guru-guru berbahasa Prancis ke sekolah-sekolah berbahasa Inggris di wilayah baratlaut dan baratdaya Kamerun.
Tentara Kamerun (Foto: REUTERS/Zohra Bensemra/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Kamerun (Foto: REUTERS/Zohra Bensemra/File Photo)
Pasukan pemberontak dari kalangan warga berbahasa Inggris menerapkan jam malam dan menutup sekolah-sekolah di Kamerun sebagai protes terpilihnya Paul Biya. Pemerintahan Biya yang didominasi warga berbahasa Prancis dianggap memarjinalkan warga anglofon.
ADVERTISEMENT
Kekerasan meningkat pada 2018, termasuk pembunuhan warga sipil oleh tentara. Laporan Amnesty International menyebut tahun ini ada 400 warga sipil terbunuh pada konflik dua kubu.
Salah satu pembunuhan terekam kamera, memperlihatkan seorang ibu dan anaknya ditembaki tentara hingga tewas. Pemerintah Kamerun membantah pelakunya dari kubu mereka walau pelaku pada video terlihat memakai seragam militer.