Keluarga Besan Jokowi Tepis Tudingan Jadi Biang Kisruh Hanura

16 Januari 2018 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers DPP Hanura (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers DPP Hanura (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kisruh di internal Partai Hanura disebut-sebut bermula ketika Oesman Sapta Odang membubarkan Tim Pilkada Pusat (TPP). Setelah TPP dibubarkan, OSO mengangkat keluarga besan Presiden Joko Widodo, Harry Lontung Siregar sebagai Ketua TPP Hanura.
ADVERTISEMENT
Sontak, selama TPP dipimpin Harry Lontung Siregar banyak masalah tata kelola Pilkada di internal Partai Hanura seperti mahar politik, SK ganda, hingga perubahan keputusan pencalonan. Menjawab hal itu, Harry, yang merupakan paman dari Bobby Nasution, suami Kahiyang Ayu, menepis seluruh tudingan tersebut.
"Oh enggak ada itu semua, saya mendaftarkan itu kan sesuai dengan aturan pilkada. Itu pergantian kan sah-sah saja dilakukan mana kala untuk perbaikan," ujar Harry kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (16/1).
Menurutnya, sejumlah perubahan atau evaluasi yang dilakukan oleh TPP tak lain dalam rangka perbaikan. Sebab, ia juga menemukan hal-hal yang kurang tepat pada kerja TPP sebelumnya yang diketuai oleh Farid Alfauzi.
"Jadi dilakukan perbaikan karena ditemukan hal hal yang tidak berkenanlah," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Harry diangkat oleh OSO sebagai Ketua TPP menggantikan Farid pada 13 Desember 2017. Setelah ditunjuk, Harry langsung bekerja untuk mempersiapkan berbagai hal terkait Pendaftaran Pilkada Serentak 2018.
Ia pun mengamini bahwa ada evaluasi yang dilakukannya selama menjabat Ketua TPP. Tetapi, perubahan keputusan itu sah dilakukan dan telah sesuai mekanisme yang ada di partai. Terlebih lagi perubahan itu dilakukan sebelum pendaftaran Pilkada.
"Setelah kita masuk kita kerja, kita temukan hal hal yang kurang benar kita berhentikan kita rapikan. Ya ada yang resah ya sah sah saja gitu lho," tukasnya.
"Kecuali sudah masuk KPU. kita kan melakukan perbaikan itu untuk yang lebih baik sah sah aja itu," tegasnya.