Keluarga Gantikan Wisuda 2 Mahasiswa USU yang Wafat Terseret Ombak

6 September 2019 21:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga mahasiswa USU yang tewas terseret arus di Aceh saat menerima ijazah dari Rektor USU Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga mahasiswa USU yang tewas terseret arus di Aceh saat menerima ijazah dari Rektor USU Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Acara wisuda Universitas Sumatera Utara (USU) yang diikuti 2.389 lulusan pada Jumat (6/9) berlangsung haru. Pasalnya, dua mahasiswa USU yang seharusnya mengikuti prosesi wisuda, meninggal dunia akibat terseret ombak di Pantai ‎Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Jumat (23/8).
ADVERTISEMENT
Kedua mahasiswa itu adalah Antoni Marbun (23) dan Bonano Yogi Napitupulu (22), mahasiswa Fakultas Kehutanan USU. Posisi mereka saat wisuda digantikan pihak keluarga.
Antoni diwakilkan oleh kakak kandungnya, Leonard Marbun, sedangkan Yogi diwakilkan kakaknya, Ghintar Napitulu dan bibinya, Eben Napitupulu. Mereka diundang untuk naik ke podium mewakili kedua almarhum menerima ijazah dari Rektor USU, Runtung Sitepu.
Leonard Marbun kakak kandung dari Arnold Marbun saat menunjukkan ijazah adiknya. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Leonard merasa sangat bahagia lantaran sang adik lulus berpredikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,7. Namun, di saat bersamaan, Leonard tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya, karena di hari itu, seharusnya Antoni bisa bahagia menenteng ijazah dengan nilai terbaik.
"Orang tua enggak sanggup jemput ijazah almarhum. Bahkan saya sempat dicegah untuk tidak jemput ijazah. Tapi saya merasa ini prestasi adik saya yang cumlaude," ujar Leonard kepada wartawan usai acara wisuda.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga disampaikan Ghintar, kakak Bonano. Dia berkata, orang tuanya tak sanggup hadir karena takut rasa sedihnya memuncak saat menerima ijazah sang anak. Sementara Ghintar tetap memilih hadir demi menghargai dan mengenang kakaknya.
Leonard Marbun kakak kandung dari Arnold Marbun saat menunjukkan ijazah adiknya. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
"Ini akan kita jadikan kenang-kenangan sebagai penghargaan untuk adik saya, Boana," ujar Ghintar.
Rektor USU, Runtung Sitepu, mengucapkan rasa belasungkawa atas musibah yang menimpa Antoni dan Yogi. Dia meminta semua pihak mendoakan kedua mahasiswa tersebut.
Runtung menuturkan, sebelum musibah terjadi, keduanya sudah terlebih dahulu lulus ujian skripsi dan bisa mengikuti wisuda. Oleh karenanya, pihak USU tetap memproses ijazah mereka sebagai Sarjana pada Strata 1 (S1).
"Semoga keduanya mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kesabaran dan kekuatan," ujar Runtung.
ADVERTISEMENT