Keluarga Ikhlas Nisan Salib Albertus Dipotong Warga Purbayan, DIY

Surat pernyataan pemotongan papan nisan nama Albertus Slamet Sigiardi yang ada di makam Jambon. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)

Geger pemotongan simbol salib di nisan Albertus Slamet Sugihardi di Pemakaman Umum Jambon, Purbayan RT 53 RW 13, Kotagede, Yogyakarta ramai di media sosial. Tetapi kondisi sebenarnya di Purbayan, keluarga Albertus dan warga hidup damai.

Bahkan setelah geger pemotongan nisan salib itu, keluarga Albertus dan warga sampai membuat pernyataan di atas materai. Isinya, menyampaikan keikhlasan keluarga Albertus dengan tindakan warga.

Lingkungan tempat Albertus tinggal mayoritas umat Islam. Pemakaman yang tempat Albertus dikuburkan, juga baru kali ini dipakai warga non Islam.

Tokoh masyarakat Purbayan RT 53 RW 13, Kotagede, Yogyakarta, Bedjo Mulyono. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)

Bedjo Mulyono, tokoh masyarakat setempat menjelaskan bahwa di makam tersebut sudah disepakati agar tidak ada simbol agama. Kejadian yang beredar di media sosial tersebut juga tidak benar. Pemotongan salib dilakukan sebelum pemakaman dan pihak keluarga juga sudah memahami kesepakatan tersebut.

Bedjo menegasakan bahwa warga Purbayan merupakan warga yang toleran. Menurut dia, surat pernyataan bermaterai itu ditandatangani oleh Maria Sutris Winarni yang tak lain merupakan istri almarhum.

“Dipotong sesuai kesepakatan," jelas Bedjo, Selasa (18/12).

Sayangnya keluarga Slamet saat hendak diwawancara wartawan tak berkenan. Keluarga tak mau memberikan tanggapan perihal pemotongan salib di nisan Albertus.

Seorang wartawan mengunjungi Pemakaman Umum Jambon Purbayan yang geger dengan kabar dipotongnya nisan salib. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)