Keluarga Joni Si Pemanjat Tiang, Asli Timor Timur yang Pilih Jadi WNI

18 Agustus 2018 11:06 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joni bersama Wakil Bupati Belu  (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Joni bersama Wakil Bupati Belu (Foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Johannes Adekalla alias Joni, bocah kelas VII SMP asal Nusa Tenggara Timur (NTT), menuai banyak pujian setelah berani memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali yang tersangkut saat upacara peringatan HUT ke-73 RI.
ADVERTISEMENT
Usut punya usut, meski Joni adalah putra Nusa Tenggara Timur (NTT), kedua orang tua Joni asli Timor Leste (Timor Timur). Akan tetapi, pasca jajakpendapat Timor Timur yang memilih memisahkan diri dari NKRI sejak 1999, orangtua Joni memilih untuk setia berkewarganegaraan Indonesia.
"Mereka adalah keluarga eksodus pasca-1999 ya, karena, alasannya Indonesia lebih nyaman dan aman. Akhirnya mereka tetap memilih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI)," tutur PNS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Belu, Fransisco Ramos saat dihubungi kumparan, Sabtu (18/8).
Saat ini, Joni sekeluarga tinggal di Atambua, Kabupaten Belu, NTT. Sedangkan insiden tersangkutnya bendera itu terjadi ketika Joni menghadiri upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Belu.
Joni bocah pemanjat tiang bendera (Foto: Dok, Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (SESDILU))
zoom-in-whitePerbesar
Joni bocah pemanjat tiang bendera (Foto: Dok, Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (SESDILU))
Joni nekat memanjat tiang bendera sampai puncak. Dalam video yang beredar, Joni tak mempedulikan tiang bendera itu sedikit miring, ketika ia memanjat membetulkan simpul tali di puncak.
ADVERTISEMENT
Tak heran, banyak yang memberikan penghargaan. Sejak Jumat (17/8) malam, rumah Joni didatangi banyak pejabat. Mereka memberikan hadiah dan mengundangnya ke Jakarta pada Sabtu (18/8).
Joni, Pahlawan Kecil dari Atambua (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Joni, Pahlawan Kecil dari Atambua (Foto: Istimewa)
"Joni diapresiasi. Tadi malam didatangi direktur upacara di perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste. Ada Pak Dandim, kapolres, bupati , masyarakat sekitar, direktur Sesdilu Kemlu (Aji Surya), Disdik juga hadir," tutur Fransisco yang juga tetangga Joni.
Dari pertemuan itu, mereka sepakat untuk memberangkatkan Joni bersama ibu, ayah dan pamannya, ke Jakarta. Salah satu agendanya, adalah menghadiri undangan pembukaan Asian Games 2018.
"Pagi ini dia terbang ke Jakarta," kata Fransisco.