Keluarga Korban Lion Air Curhat ke Fahri soal Kompensasi Belum Cair

21 Januari 2019 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga Koban Lion Air Temui Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Koban Lion Air Temui Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perwakilan keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 pada 29 Oktober 2018 lalu menemui Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (21/1). Mereka datang untuk meminta pertolongan menyelesaikan permasalahan dengan Lion Air yang belum usai.
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum keluarga korban, Aprillia Supaliyanto, meminta agar DPR dapat membantu menyampaikan kepada pemerintah untuk melanjutkan pencarian 64 jenazah korban yang belum ditemukan. Selain itu, keluarga juga meminta kompensasi dari Lion Air dapat diselesaikan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Terakhir peristiwa itu sampai sekarang dan berkaitan apa yang menjadi kewajiban Lion mungkin juga pemerintah itu sama sekali belum dilakukan. Sikap itu kami menilai cukup tidak punya itikad baik. Kami sudah berkali kali diundang Lion dan dalam pertemuan, lagi-lagi hanya memberi wacana," kata Aprillia.
Selain itu, Aprillia mengatakan pihak keluarga juga meminta DPR menyampaikan kepada pemerintah untuk meningkatkan pengamanan penumpang pesawat terbang. Keluarga juga meminta Lion Air terus memfasilitasi keluarga hingga jasad dan kompensasi selesai ditunaikan.
ADVERTISEMENT
Keluarga Koban Lion Air Temui Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Koban Lion Air Temui Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
Merespons permintaan itu, Fahri mengatakan akan mengirimkan surat secara langsung kepada Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan aspirasi pihak keluarga korban. Selain itu, Fahri juga akan mengirimkan surat internal kepada pihak DPR yang bertanggung jawab atas kualitas penerbangan Indonesia.
"Saya akan sampaikan aspirasi Bapak-bapak dalam satu surat. Apalagi kalau ada surat saya lampirkan saya sampaikan ke Presiden bahwa masyarakat butuh kata putus. Ini harus ada kata putus," tutur dia.
"Saya juga akan bersurat ke komisi misal Komisi V dan komisi yang bertanggung jawab terhadap penerbangan Indonesia," imbuh Fahri.