Keluarga Korban Lion Air JT-610 Gelar Aksi di Depan Istana

13 Desember 2018 17:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan orang dari keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang menggelar unjuk rasa, Jakarta, Kamis (13/12).
 (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan orang dari keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang menggelar unjuk rasa, Jakarta, Kamis (13/12). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah keluarga korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Ujung Karawang menggelar aksi di Istana Merdeka. Maksud dari kedatangan mereka yaitu untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Dalam aksinya, mereka berbaris dan memasang tiga spanduk yang salah satunya bertuliakan "Pak Jokowi di Sana Masih Ada 64 Jasad Menunggu Dievakuasi". Spanduk lainnya bertuliskan "Pengabaian Keselamatan Demi Mengeruk Keuntungan PT. Lion Air Berubah Tragedi Kemanusiaan.
"Jadi kita mau dengan aspirasi ini ke Presiden langsung, supaya Pak Presiden juga melihat bahwa memang sebenarnya 64 jenazah ini kami mau sudah harus diangkat karena secara geografis itu kan laut Jawa itu kan dangkal," ujar Johan Harry ayah dari salah satu korban Lion Air JT-610, Hizkia Jorry Saroinsong di depan Istana Merdeka, Kamis (13/12).
Puluhan orang dari keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang menggelar unjuk rasa, Jakarta, Kamis (13/12).
 (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan orang dari keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang menggelar unjuk rasa, Jakarta, Kamis (13/12). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Dia juga mengatakan telah mengirim surat kepada Jokowi hari ini. Surat tersebut berisi permintaan pertemuan dengan Jokowi agar aspirasi keluarga korban bisa didengar langsung oleh Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Surat ke Pak Jokowi hari ini sudah kita kirim. Kita minta supaya Pak Jokowi juga harus kasih atensi, kita ini kan di konstitusi menjamin negara itu melindungi segenap tumpah darah. Ini ada 64 jenazah," lanjutnya
Secara bergantian, pihak keluarga kemudian berorasi dan menyampaikan aspirasinya, antara lain mendesak pihak Lion Air agar menepati janjinya untuk melakukan pencarian tahap kedua dengan menggunakan peralatan yang canggih.
Puluhan orang dari keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang menggelar unjuk rasa, Jakarta, Kamis (13/12).
 (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan orang dari keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang menggelar unjuk rasa, Jakarta, Kamis (13/12). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Tak hanya itu, mereka juga meminta agar pemberian asuransi dilakukan segera tanpa adanya syarat tambahan yang memberatkan. Dengan adanya tuntutan yang diberikan dalam penandatanganan asuransi, membuat banyak keluarga korban menolak untuk mencairkan
"Pencarian korban ini diharapkan menggunakan kapal berteknologi canggih, seperti yang pernah Bapak Presiden sampaikan di JICT Tanjung Priok 2 November 2018," kata Hajam Darmawan menggunakan toa.
Keluarga korban Lion Air JT-610 membawa  foto korban yang belum ditemukan saat jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Jakarta, Kamis (13/12). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga korban Lion Air JT-610 membawa foto korban yang belum ditemukan saat jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Jakarta, Kamis (13/12). (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Aksi ini dilakukan oleh sejumlah keluarga korban sejak pukul 15.47 WIB. Mereka berkumpul di depan Istana Merdeka. Sambil memegang spanduk, beberapa juga memegang foto keluarganya yang menjadi korban.
ADVERTISEMENT
Mereka terus berjalan maju dari pintu monas di depan Istana dan mendekat ke depan Istana merdeka. Terlihat polisi juga turut menjaga aksi ini.