news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemacetan Terjadi di Puncak Gunung Everest, Dua Pendaki Meninggal

24 Mei 2019 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pendaki Gunung Everest. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendaki Gunung Everest. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Kemacetan biasanya terjadi di jalanan, tapi kali ini dialami di dekat puncak Gunung Everest, Nepal. Kemacetan di Everest ini mengancam nyawa, setidaknya sudah dua pendaki meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam foto yang diunggah di internet, terlihat antrean pendaki mengular menuju puncak Everest pada Rabu lalu. AFP memberitakan, ada lebih dari 200 orang pendaki yang memuncak bersamaan ketika itu karena cuaca sedang bagus.
Masalahnya, mereka harus antre berjam-jam untuk bisa mencapai puncak tertinggi dunia itu, dan ini berbahaya. Di tengah cuaca beku, di ketinggian lebih dari 8.800 meter dengan kontur mendaki nan terjal, kondisi tubuh seseorang bisa drop.
Dua pendaki telah meninggal dunia di tengah antrean, yaitu Donald Lynn Cash, 55, asal Amerika Serikat dan Anjali Kulkarni, 55, dari India.
Menurut Pasang Tenje Sherpa, pemandu dari Pioneer Adventure, Cash pingsan di Tanjakan Hillary dekat puncak Everest dan meninggal dunia tidak lama kemudian.
ADVERTISEMENT
Sementara Kulkarni meninggal dunia ketika turun dari puncak setelah antre berjam-jam. "Dia tidak bisa turun sendiri dan meninggal ketika Sherpa membawanya turun," kata Arun Treks, perusahaan pemandu pendaki.
Sherpa di Gunung Everest Foto: Shutter Stock
Peristiwa ini terjadi di tengah musim terpadat pendakian di Everest. Kebanyakan pendakian dilakukan antara April hingga akhir Mei karena cuacanya tenang tanpa badai.
Untuk musim pendakian kali ini Nepal mengeluarkan izin bagi 381 pendaki Everest. Untuk penerbitan izin itu, pendaki mengeluarkan uang hingga USD 11 ribu, hampir Rp 160 juta.
Jumlah pendaki itu belum termasuk Sherpa atau pemandu Everest dari Nepal. Jadi jumlah total pendaki yang memadati Everest di musim kali ini mencapai lebih dari 750 orang.