Kematian Pasutri di Surabaya, Suami Gantung Diri Usai Istri Tewas

10 Juni 2019 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat evakuasi jenazah pasanga suami isteri yang tewas di Kos di kawasan Kupang Gunung Timur Surabaya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat evakuasi jenazah pasanga suami isteri yang tewas di Kos di kawasan Kupang Gunung Timur Surabaya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi terus menyelidiki kasus pasutri, Sumardi (56) dan Romiyah (55) meninggal di rumah kos Jalan Kupang Gunung Timur, Surabaya. Hingga kini, belum ada perkembangan yang signifikan dari kasus ini.
ADVERTISEMENT
Kanit Reskrim Polsek Sawahan AKP Haryoko Widhi mengatakan, saat ini polisi baru mengetahui, Romiyah meninggal lebih dulu. Barulah, Sumardi tewas tergantung di pintu kosan.
"Suami gantung diri usai istrinya meninggal dunia (di kamar kos)," ujarnya Haryoko saat dihubungi, Senin (10/6).
GarisPolisi di lokasi kejadian pasangan suami istri meninggal dunia di kos Kupang Gunung Timur, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumpaaran
Meski begitu, Haryoko enggan menjelaskan lebih lanjut terkait kasus tersebut. Dia juga belum bisa menjelaskan, apakah Sumardi yang membunuh Romiyah atau bukan. Dia juga tak mau menduga apakah Sumardi nekat gantung diri usai menghabisi nyawa isinya. Sebab, hingga kini hasil visum kedua korban belum juga usai.
Selama polisi melakukan olah TKP, sejumlah barang bukti disita. Romiyah ditemukan tewas di kamarnya, Minggu (9/6) dengan luka di bagian belakang kepala. Tak jauh dari tubuh Romiyah terdapat batu, bantal, dan sprei dengan bercak darah.
GarisPolisi di lokasi kejadian pasangan suami istri meninggal dunia di kos Kupang Gunung Timur, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumpaaran
Selain itu, polisi menyita sebuah buku di kamar Romiyah. Di dalam buku itu, tertulis pesan dari Sumardi kepada Romiyah yang berisi ungkapan rasa cemburu. Polisi menduga, hal inilah yang memicu peristiwa itu terjadi.
Tulisan Suami sebelum bunuh diri. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
"Terus di buku itu (barang bukti) ada tulisan yang bunyinya 'Aku mbok kongkon nang Mojokerto, awakmu ndek Suroboyo gendak an. Dari pada aku mbok gae loro ati, lebih baik awakmu mati aku yo mati' (Aku, kamu suruh pulang ke Mojokerto, tapi kamu di Surabaya malah selingkuh. Dari pada kamu bikin aku sakit hati, lebih baik kamu mati aku juga mati-read)," sebut Eko menirukan pesan yang diduga ditulis Sumardi.
ADVERTISEMENT
Sumardi dan Romiyah baru dua bulan tinggal di kosan itu. Tetangga juga belum mengenal dengan keduanya. Meski begitu, tetangga kerap mendengar keduanya bertengkar.
Bahkan, berdasarkan keterangan anak korban, Sumardi pernah mengancam akan membunuh Romiyah. Meski begitu, polisi belum bisa menyimpulkan kasus ini.