Kemenhub Bahas Kecelakaan di Laut Bareng DPR: Ombak Lompati Atas Kapal

4 Juli 2018 21:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RDP Komisi V Dengan Dirjen Perhubungan Udara dan Laut Kementerian Perhubungan, Rabu (4/7) (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
RDP Komisi V Dengan Dirjen Perhubungan Udara dan Laut Kementerian Perhubungan, Rabu (4/7) (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kecelakaan kapal beberapa waktu terakhir di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan menjadi perhatian pemerintah dan DPR. Komisi V DPR sebagai mitra dari Kementerian Perhubungan mempertanyakan hal itu dalam Rapat Dengar Pendpat (RDP) Rabu (4/7) malam ini.
ADVERTISEMENT
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V Ibnu Munzir, didampingi Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis, dan Wakil Ketua Komisi V Muhidin Mohammad Said, dan anggota Komisi V lainnya.
Dari pihak Kemenhub hadir Dirjen Perhubungan Laut Agus H Purnomo, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso. Selain membahas insiden kecelakaan kapal, rapat ini juga membahas anggaran Dirjen Perhubungan Udara. Rapat diawali dengan pemaparan Dirjen perhubungan udara mengenai Pagu Anggaran 2017.
"Kita masih berduka, soal di Sumatera Utara dan KM Lestari Maju. Mungkin bisa dijelaskan nanti oleh Pak Dirjen," ujar Ibnu Munzir membuka rapat.
Dirjen Perhubungan Laut Agus H Purnomo pun menjelaskan mengenai kecelakaan KM Lestari Maju di Kepulauan Selayar ini. Agus menceritakan bahwa ramalan cuaca pada saat itu di Kepulauan Selayar tidak menunjukkan sesuatu yang buruk. Tapi di luar dugaan, ombak melompati atas kapal.
Sejumlah penumpang berusaha menyelamatkan diri dari KM Lestari Maju yang tenggelam. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang berusaha menyelamatkan diri dari KM Lestari Maju yang tenggelam. (Foto: Istimewa)
"Memang ramalan cuaca ombak sekitar 1-1,5 meter, tapi kenyataannya sampai melompati atas kapal. Memang ombak besar sekali sehingga masuk ke kapal. Nahkoda tidak bisa tidak menyelamatkan kapal," kata Agus.
ADVERTISEMENT
''Meminggirkan kapal tapi kandas. Sebenarnya penumpang di atas kapal selamat, alhamdulillah. Tapi karena panik banyak yang melompat padahal di pinggir itu karang. Jadi saya kira siapa pun yang melompat ke laut mereka terhantam ombak dan karang," jelas Agus.
Saat ini rapat masih berlangsung.
Insiden karamnya KM Lestari Maju itu terjadi pada Selasa (3/7). Kapal itu sengaja dikaramkan agar tidak tenggelam, lantaran ada hantam ombak yang membuat air masuk ke dalam kapal. Sebanyak 29 orang meninggal dalam insiden itu.
Sebelumnya, pada 18 Juni lalu KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba. KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Simanindo dan Tigaras.
KM Sinar Bangun. (Foto: Dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
KM Sinar Bangun. (Foto: Dok. istimewa)