Kemendagri Gelar Simulasi Nyoblos, Tjahjo Kumolo Ingatkan ASN Netral

22 Maret 2019 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apel dan simulasi pencoblosan surat suara pemilu 2019 di Kemendagri, Jumat (22/3). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Apel dan simulasi pencoblosan surat suara pemilu 2019 di Kemendagri, Jumat (22/3). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Kemendagri menggelar apel dan simulasi pencoblosan surat suara Pemilu 2019 bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Kegiatan tersebut digelar di depan Gedung A Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (22/3).
ADVERTISEMENT
Dalam apel itu, para aparatur sipil negara (ASN) Kemendagri dan BNPP tampak kompak menggunakan kaus bertuliskan lawan hoaks dan sukseskan pemilu. Sedangkan, halaman disulap menjadi tempat pemungutan suara.
Apel dipimpin oleh Mendagri Tjahjo Kumolo yang juga memimpin pembacaan ikrar ASN Kemendagri dan BNPP terkait pemilu. Sementara simulasi pencoblosan dipandu oleh Tenaga Ahli KPU Muhammad Fadil.
Tjahjo dalam sambutannya mengingatkan agar para ASN menjaga netralitasnya. ASN dapat menggunakan hak politiknya di bilik suara.
“ASN harus netral, harus menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan undang-undang. Tapi sebagai anggota masyarakat, sebagai anggota keluarga, tolong sosialisasikan kepada lingkungannya masing-masing untuk datang menggunakan hak pilih dengan memberikan contoh simulasi yang baik,” ujar Tjahjo.
Apel dan simulasi pencoblosan surat suara pemilu 2019 di Kemendagri, Jumat (22/3). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Selain itu, Tjahjo mengimbau para peserta apel untuk melawan hoaks, ujaran kebencian, SARA, hingga fitnah. Menurutnya perbuatan tersebut merupakan racun bagi demokrasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Racun demokrasi harus kita lawan, ingatkan jika ada kampanye berujar kebencian, hoaks, fitnah, SARA. Kedepankan kampanye adu program, konsep, dan gagasan,” lanjutnya.
Usai dilaksanakannya apel, Fadil langsung memandu simulasi pencoblosan surat suara. Ia kemudian menjelaskan fungsi setiap kelompok panitia pemungutan suara (KPPS).
“KPPS 1 sampai 3 memastikan daftar pemilih tetap, kemudian surat suara. KPPS 4 ini bertugas untuk memeriksa pemilih yang hadir untuk memastikan benar,” jelas Fadil.
“KPPS 5 memegang absensi, kemudian menerima C6 atau kartu identitas pemilih,” lanjutnya.