Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Darurat bagi Korban Gempa di Sulteng

3 Oktober 2018 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, saat diwawancarai oleh wartawan. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, saat diwawancarai oleh wartawan. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendorong agar siswa-siswa di Palu dan Donggala untuk segera bersekolah.
ADVERTISEMENT
Harapan Muhadjir tersebut bukan tanpa alasan, selain agar tak tertinggal mata pelajaran, siswa-siswa diharapkan tidak kehilangan motivasi.
"Pada dasarnya, meski ada gempa sekolah tetap harus berjalan. Tapi ini kan kondisi darurat, semakin cepat kegiatan belajar mengajar (KBM) kita mulai semakin baik," jelasnya usai mengunjungi Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia 2018 di salah satu mal di Sleman, DIY, Rabu (3/10).
"Jangan sampai anak-anak ketinggalan mata pelajaran dan mentalnya jangan sampai down," sambungnya.
Muhadjir khawatir, apabila anak-anak tidak didorong untuk segera masuk sekolah maka akan timbul rasa enggan untuk sekolah di kemudian hari.
"Nanti kalau anak-anak ini tidak segera kita dorong kita panggil lagi masuk sekolah nanti keenakan mereka. Dan untuk mengembalikan mereka ke sekolah susah, terutama kelas 1-2," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Muhadjir juga tidak mewajibkan pembelajaran harus langsung pada kurikulum yang berat namun bisa diisi dengan materi-materi yang ringan.
"Yang penting masuk sekolah dulu kalau pelajaran belum bisa berjalan dengan baik, ya sudah diajak lebih kegiatan rekreatif sambil menghibur dan memulihkan kondisi psikologis," kata Muhadjir.
Agar kegiatan belajar mengajar (KBM) segera berlangsung, maka Kemendikbud akan membangun kelas darurat.
"Ada tiga tahap yaitu pertama membikin kelas darurat menggunakan tenda yang sesuai standar UNICEF. Kemudian setelah itu pemerintah akan membangun sekolah darurat, sekolah sementara (butuh waktu) 3-4 bulan," katanya.
Nantinya kelas darurat dianjurkan didirikan dekat dengan sekolah. Dengan harapan secara psikologis para siswa sudah merasa kembali sekolah. Namun jika terpaksa, kelas darurat tersebut akan dibangun di pengungsian.
ADVERTISEMENT
"Setelah itu baru membangun sekolah permanen, yang itu butuh waktu 1-2 tahun," ucap Muhadjir.