Kemenhub Akui Masih Kesulitan Tangani Taksi dan Ojek Online

13 November 2018 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub Budi Karya dalam Raker Kemenhub tahun 2018. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya dalam Raker Kemenhub tahun 2018. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan agar jajarannya di Kementerian Perhubungan selalu memberikan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kinerja Kemenhub dalam memberikan pelayanan dan keamanan dalam transportasi baik darat, laut, dan udara menjadi penyokong kehidupan masyarakat Indonesia dalam menjalani aktivitasnya, serta sangat krusial dalam perkembangan nasional.
"Saya ingin tekankan bahwa dalam menjalankan tugas harus berpedoman kerja, fokus pada kebijaksanaan, yaitu meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi, meningkatkan peningkatan dan kualitas pelayanan, serta tata kelola dan regulasi," kata Budi dalam Rapat Kerja Kemenhub Tahun 2018 bertajuk 'Sinergitas Mewujudkan Konektivitas dan Keselamatan Transfortasi' di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Selasa (13/11).
Ia menyatakan untuk menunjang pelayanan kepada masyarakat itu Kemenhub sudah dipercaya lebih dari kementerian lain dalam pembangunan berbagai fasilitas pelayanan publik, baik di darat, laut dan udara. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo berpesan agar pelayanan dan keamanan transportasi diutamakan.
ADVERTISEMENT
"Bapak presiden selalu memberikan catatan bahwa pentingnya konektivitas, pentingnya peran-peran Kemenhub. Berpesan bahwa apa yang kita lakukan hendaknya tidak hanya sekedar membangun, tetapi bagaimana fungsi-fungsi pelayanan itu bisa digunakan secara baik. Oleh karenanya Kemenhub sudah membangun banyak fasilitas udara, laut dan darat," tuturnya.
Suasana Rapat kerja Kementerian Perhubungan tahun 2018. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Rapat kerja Kementerian Perhubungan tahun 2018. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
Budi menyebutkan selama empat tahun terakhir Kemenhub telah membangun diantaranya pelabuhan penyeberangan di 21 lokasi, membangun kapal penyeberangan roro sebanyak 14 unit, membangun Bus Rapid Transit (BRT) sebanyak 1.918 unit, merehabilitasi terminal di 65 lokasi.
Sementara di sektor perkeretaapian, pembangunan jalur kereta api termasuk jalur ganda dan reaktivasi rel sepanjang 735,19 KM dan melakukan peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 394,6 KM.
Untuk sektor laut, Budi mengatakan telah membuat 15 trayek tol laut, membangun 100 unit kapal pendukung tol laut, membangun pelabuhan non komersial di 104 lokasi. Sementara di sektor udara, ada 10 bandar udara yang dibangun sejak tahun 2014-2018, dilakukan di daerah terpencil hingga perbatasan untuk membuka akses transportasi dan konektivitas.
ADVERTISEMENT
"Di samping capaian-capaian tersebut, Kemenhub masih menghadapi sejumlah tantangan di antaranya terkait keselamatan transportasi, pengaturan Angkutan Sewa Khusus (taksi online), ojek online, masalah Over Dimension Over Loading (ODOL)," ujar Budi.
Dalam acara itu Kemenhub juga melaunching aplikasi untuk internal Kemenhub, online yaitu, e-tarif, e-ESKAPE, e-advokasi, yang disinkronisasi dengan e-arsip dan e – link, Sistem Informasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Transportasi. (SIPINTAR).
Budi juga meluncurkan aplikasi e-logbook pengemudi angkutan AKAP yaitu sebuah aplikasi untuk mengawasi waktu kerja pengemudi angkutan umum agar tidak melewati batas aturan mengemudi yang telah ditentukan. Menurutnya, aplikasi tersebut merekam dan memonitor data single identitas serta waktu kerja pengemudi.