Kemenhub: Keselamatan Penerbangan Bali Tetap Terjaga

29 Desember 2017 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Abu vulkanik yang muncul saat erupsi Gunung Agung sempat mengganggu aktivitas penerbangan di Bali dan sekitarnya. Namun saat ini abu tersebut tidak mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, maupun bandara lain. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjamin keselamatan penerbangan di Bali tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan pihaknya selalu memberikan peringatan agar pesawat tidak berbenturan dengan abu vulkanik Gunung Agung. Oleh karena itu para warga tak perlu khawatir.
"Kita setiap saat publikasikan dari mana arah pesawat terbang itu mendarat dan take off (lepas landas) supaya tidak menabrak kumpulan vulkaniknya. Nah manakala sudah tertutup semua, baru airport-nya ditutup, ini kalau angin bertiup pada airport tersebut, airport yang lain masih open," ucap Agus di Bandara Soekarno-Hatta saat meninjau kesiapan mudik tahun baru, Jumat (29/12).
Gunung Agung erupsi mengeluarkan asap (Foto: Instagram/@sutopopurwo)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Agung erupsi mengeluarkan asap (Foto: Instagram/@sutopopurwo)
Agus menjelaskan pihak Airnav sudah memiliki peta jalur penerbangan yang bebas dari abu vulkanik Gunung Agung. Sehingga setiap maskapai dapat melintas dengan aman.
"Bali itu, di situ ada dua international airport yang berdekatan yaitu Lombok dan Denpasar, itu memang kami bersama-sama mengatur kalau penerbangan dari Bali dan ke Bali itu terkait dengan Gunung Agung. Air Navigation sudah mengatur, dia harus membuat suatu airways (jalur) yang mencari sela-sela di mana debu itu tidak berhembus," imbuh Agus.
Dirjen Perhubungan di Posko Pengamanan Mudik Natal (Foto: kumparan /  Rafyq Panjaitan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Perhubungan di Posko Pengamanan Mudik Natal (Foto: kumparan / Rafyq Panjaitan)
Agus menerangkan untuk menjaga keselamatan penerbangan di Bali, tiga bandara akan saling membantu agar penerbangan tak terganggu akibat letusan Gunung Agung. Selain Bandara Lombok Praya, Bandara Banyuwangi juga sudah mulai mampu mem-back up Bandara I Gusti Ngurah Rai.
ADVERTISEMENT
"Untuk membuat keselamatan penerbangan di Bali tetap terjaga, kemarin kami telah menyerahkan hak operasi kepada Angkasa Pura II untuk operasikan Bandara Banyuwangi. Jadi nanti di Bandara Banyuwangi akan dibangun sama seperti Lombok sehingga ada 3 airport yang saling mendukung untuk menghindari gunung api yang meletus," tutur Agus.
Gunung Agung terakhir meletus pada 12 Desember lalu dan mengeluarkan semburan abu vulkanik hingga sejauh 12 kilometer. Hingga saat ini BNPB belum mencabut status awas Gunung Agung.